Kenari merupakan salah satu jenis burung berkicau yang saat ini paling banyak digemari oleh para pecinta burung. Burung ini berasal dari Kepulauan Canary, Spanyol dan dipelihara untuk dinikmati suara serta keindahan bulunya. Kini, budidaya burung kenari mulai banyak dilirik karena memiliki peluang bisnis karena harga jualnya yang tinggi, mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah serta budidayanya yang cenderung relatif mudah. Bahkan Kenari tidak membutuhkan tempat yang luas, hanya dengan sangkar ukuran 40×40 cm sudah dapat dikembangbiakan, selain itu perawatannya tidak serumit burung berkicau lain seperti cucak rawa ataupun murai batu.
Berangkat dari keinginan untuk membantu masyarakat Dusun Sindon, Selomartani, Kalasan, Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan pembinaan pengembangan Breeding burung Kenari sebagai sumber penghasilan tambahan.
Drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D selaku Ketua Departemen Patologi mengungkapkan bahwa breeding adalah salah satu pilar utama dalam usaha budidaya kenari karena memiliki keterkaitan dengan penyediaan bibit yang sesuai standar. “Jika bibit kenari yang sesuai standar tersedia dalam jumlah cukup, usaha budidaya kenari pun dapat berjalan secara kontinu,” kata Sitarina dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (14/9).
Sitarina menyebutkan kegiatan pengabdian yang mereka lakukan melibatkan beberapa dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa koasistensi, serta lima perwakilan warga Dusun Sindon. Kegiatan yang didanai oleh skema hibah pengembangan Departemen Fakultas Kedokteran Hewan. “Kegiatan pengabdian yang kita lakukan dengan memberikan materi penyuluhan terkait breeding burung kenari dan dilanjutkan dengan penyerahan paket breeding sejumlah 12 ekor kenari baik jantan maupun betina, sangkar, dan pakan,” katanya.
Salah satu perwakilan warga Dusun Sindon, Haryanto, mengaku senang mendapat paket bantuan breeding dan berharap bibit kenari yang diberikan bisa berkembang dengan baik. “Semoga ke depan akan semakin banyak program sejenis sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang terbantu,” tuturnya.
Dikutip dari berbagai sumber, burung kenari terbagi menjadi empat jenis, yaitu kenari postur, kenari warna, kenari penyanyi, dan kenari hybrid. Kenari postur unggul pada tubuhnya yang berbentuk panjang, kecil, dan berbentuk bulat. Tak jarang, postur ini yang dijadikan aspek penilaian dalam kontes burung kenari.
Sedangkan kenari warna atau color bred canary adalah burung hasil rekayasa genetika yang ditujukan untuk menghasilkan warna bulu yang unik dan menarik. Kenari jenis lainnya adalah kenari penyanyi yang memiliki kemampuan bernyanyi hampir sama dengan burung beo. Kenari ini memiliki keunggulan menghasilkan kicauan atau suara dengan nada dan tempo yang unik. Selanjutnya adalah kenari hybrid yang merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis kenari untuk mendapatkan keturunan dengan banyak sifat unggul sesuai keinginan peternak.
Penulis: Triya Andriyani