Universitas Gadjah Mada terpilih menjadi mitra program kolaborasi antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diberi nama MIT Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT REAP). Selain melibatkan perguruan tinggi dan pemerintah, program ini juga melibatkan sektor industri, dalam hal ini PT Paragon Technology and Innovation.
“Terima kasih kepada UGM, Paragon, dan pihak lain yang mau bersama bergotong royong untuk membangun ekosistem kewirausahaan. Prinsip utamanya adalah membangun kewirausahaan yang basisnya inovasi. Melihat di negara-negara maju, untuk revitalisasi ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan kampus harus menjadi engine of growth,” tutur Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng.
Dalam lokakarya penguatan kapasitas penghiliran inovasi melalui MIT REAP yang digelar Kamis (18/1) di Gedung Pusat UGM, Nizam menuturkan bahwa inovasi yang lahir dari kampus dapat menjadi solusi atas ketergantungan Indonesia pada bahan baku dan teknologi impor. Meski demikian, untuk menjalankan misi ini diperlukan sinergi dari berbagai pihak. “Perguruan tinggi tidak boleh dan tidak bisa jalan sendiri, tetapi bergandengan dengan rekan-rekan industri, perbankan, pemodal, dan pengusaha hebat yang sukses mengembangkan kewirausahaan,” ucapnya.
Tujuan dari MIT REAP adalah membangun pusat ekosistem inovasi atau pusat keunggulan teknologi yang berfungsi sebagai platform untuk adaptasi, penelitian/studi, dan pertukaran antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Misi dari pusat ini adalah memfasilitasi pertumbuhan, kesetaraan, dan keberlanjutan industri di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk menghubungkan industri dan startup di sektor terkait, memfasilitasi transfer teknologi, mendorong kolaborasi penelitian, menciptakan peluang kerja, dan membentuk ekosistem kebijakan yang kondusif untuk pengembangan industri.
Program ini sendiri sebelumnya telah berjalan di berbagai negara. Di Indonesia, MIT REAP difokuskan pada inovasi bioteknologi, kesehatan, kesejahteraan, dan agro-bioteknologi.
“Ini adalah sebuah sinergi untuk secara cepat maju, mewujudkan dua pusat unggulan yang kita harapkan untuk inovasi bidang kesehatan dan agro-bioteknologi. Terima kasih untuk koordinasi dan kontribusi kita semua,” tutur Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Dalam pertemuan tersebut Project Manager MIT-REAP Java, Marina Kusumawardhani, menyampaikan laporan singkat terkait berbagai aktivitas yang telah berlangsung. Beberapa poin yang dibicarakan di antaranya terkait innovation hub, penguatan kemitraan antara perguruan tinggi dan industri, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.