Magister Ilmu Biomedis FK-KMK dan Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada melaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Rumah Kebugaran Difabel (RKD) Pinilih, Kelurahan Argorejo, Sedayu, Bantul. Tim beranggotakan 25 mahasiswa dan dua tenaga kependidikan didampingi oleh dua orang dosen dr. Rina Susilowati Ph.D. dan dr. Dyah Listyarifah M.Sc. D.Med.Sci., memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan gigi dan fisioterapi secara gratis kepada para penyandang disabilitas.
Rina Susilowati dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/8), mengatakan sebanyak 50 peserta penyandang difabel dan keluarganya yang mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan dan fisioterapi. Layanan skrining kesehatan meliputi pemeriksaan indeks massa tubuh, tekanan darah, kadar glukosa, asam urat dan kolesterol darah serta konsultasi dokter telah menjadi program rutin sejak tahun lalu. “Sebagian besar pesertanya adalah ibu dan bapak yang memiliki anak difabel. Tidak dapat disangkal bahwa merawat para difabel sehari-hari di rumah tentunya memerlukan kekuatan jasmani dan rohani. Karena itu sangat penting bagi orang tua difabel untuk terus dapat menjaga kesehatannya,” kata Rina.
Sedangkan untuk layanan fisioterapi diikuti oleh 20 orang penyandang disabilitas yang sebagian besar penyandang “cerebral palsy”, dikerjakan oleh beberapa fisioterapis yang saat ini menjadi mahasiswa Magister Ilmu Biomedis FK-KMK UGM. “Layanan fisioterapi yang kita berikan penting untuk mencegah otot menjadi memendek dan kehilangan rentang geraknya,” katanya.
Diakui Rina, sebagian difabel penyandang cerebral palsy memerlukan bantuan untuk bisa hadir dan mendapatkan layanan fisioterapi yang dilakukan oleh tim mahasiswa dan dosen di RKD Pinilih. Penderita cerebral palsy yang sudah berusia remaja bahkan dewasa menyulitkan keluarga untuk membawa pasien tersebut sekedar untuk berpindah ruang apalagi ke luar rumah. “Kita menjemput dan mengantar mereka ke lokasi pemeriksaan. Kita melihat orang tua difabel memperlihatkan semangat yang luar biasa,” katanya.
Maria Tri Suhartini selaku pengurus RKD Pilinih, mengapresiasi pemeriksaan kesehatan dan pelayanan fisioterapi yang dilakukan oleh UGM yang menurutnya sangat membantu para penyandang disabilitas di daerah Sedayu. “Kami sangat senang, tahun ini layanannya beragam. Apalagi adanya layanan pemeriksaan gigi ini karena sangat jarang dilakukan,” katanya.
Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian ini diharapkan mereka lebih mengenal dan menggali kebutuhan difabel dengan keterbatasan fisik. Sebab, kesulitan gerak dan bertindak karena keterbatasan fisik dimiliki membuat rendahnya kemandirian difabel. Diharapkan pemahaman yang didaptkan mahasiswa tersebut dapat digunakan untuk merancang alat yang dapat membantu para penyandang disabilitas. “Saya baru pertama kali berinteraksi dekat dengan difabel” ujar Aryo salah satu mahasiswa Magister Teknik Biomedis yang merasa bersyukur mendapat kesempatan membantu para difabel.
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas seperti yang telah dirintis oleh Rumah Kebugaran Difabel Pinilih masih perlu mendapat dukungan yang lebih luas. Kegiatan pengabdian kali ini membantu para difabel mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang kadang sulit didapatkan karena berbagai keterbatasan.
Penulis : Gusti Grehenson