Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis Gadjah Mada Digital Transformation Index (GM-DTGI), Jumat (11/10) lalu. GM-DTGI merupakan indeks yang disusun oleh Pusat Kajian Sistem Informasi UGM guna mengukur kesiapan daerah dalam melakukan transformasi digital. Data ini mencakup pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota madya.
Peluncuran GM-DTGI dalam seminar nasional Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM turut dihadiri oleh Nezar Patria, selaku Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia. Ia menyebut, indeks dapat membantu pemerintah daerah sebagai alat ukur sejauh mana digitalisasi tercapai. Selain itu, GM-DTGI sekaligus mampu meningkatkan jiwa kompetitif bagi pemerintah di tingkat dua agar terus mendorong kesiapan digital masyarakat. “Terima kasih untuk FEB UGM yang sudah menginisiasi pengembangan GM-DTGi. Indeks ini sangat membantu buat siapa saja yang berada di ekosistem transformasi digital di Indonesia untuk melihat tingkat kematangan dan melaksanakan transformasi digital,” jelas Nezar. Menurutnya, pemerintah daerah memegang peran utama dalam membangun ekosistem digital masyarakat. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat perlu meningkatkan kompetensi dan literasi digital.
Apresiasi dan sambutan baik juga disampaikan oleh Direktur Pengembangan Usaha UGM, Dr. Hargo Utomo sebagai perwakilan pimpinan universitas. Indeks garapan PKSI UGM ini dinilai mampu menjadi babak baru bagi pemerintah daerah agar menyediakan sistem informasi dan layanan publik yang efisien, transparan, akuntabel, serta mengadopsi pilar-pilar transformasi digital.
Hasil pemeringkatan GM-DTGI menunjukkan bahwa pemerintah daerah yang paling sukses menerapkan transformasi digital dipegang oleh Kota Semarang (kategori kota), dan Kabupaten Banyuwangi (kategori kabupaten). Keduanya telah memiliki berbagai program digitalisasi, baik dalam lingkup penyajian informasi, sarana prasarana, hingga pelayanan publik.
Kota Semarang secara progresif memulai transformasi digital sejak tahun 2013. Pertama kali transisi ini dilakukan dengan memasang infrastruktur internet di seluruh wilayah kota. Selain itu, sebanyak 10.000 CCTV berbasis Artificial Intelligence (AI)juga terpasang di masing-masing RT/RW untuk mendeteksi kondisi kontainer sampah.
Selanjutnya di kategori kabupaten, Kota Banyuwangi yang berada di posisi pertama tak kalah menarik dengan sistem pengelolaan data modern. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Satu Data Indonesia, Open Data Jawa Timur, dan Jagoan Data untuk menata, menyusun, dan menyajikan data masyarakat. Melalui laman resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, publik dapat mengakses data demografis masyarakat. Termasuk data balita stunting, kunjungan wisata, angka pernikahan, hingga indeks pendidikan.
Tim Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali, MIS., Ph.D., Ak., CA. mengungkap, proyek ini telah dimulai sejak tahun 2021. Tim riset terdiri dari 23 ahli, sembilan di antaranya dari Indonesia dan 14 dari luar negeri. Ia menjelaskan, tujuan dari indeks ini bukan ke pemeringkatannya tetapi lebih ke bagaimana pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan digital yang lebih baik kepada masyarakat.
Syaiful menerangkan pengukuran DTGI disusun berdasarkan 7 pilar transformasi digital dan 50 indikator penilaian. Ketujuh pilar tersebut di antaranya, tata kelola dan kepemimpinan, keamanan siber dan privasi, desain platform berpusat pada pengguna, peraturan dan kebijakan, reformasi administrasi publik dan perubahan manajemen, tata kelola data, dan ekosistem digital.
Indeks GM-DTGI menjadi yang pertama di dunia dalam menilai transformasi digital pemerintah daerah. Koordinator PKSI FEB UGM, Fitri Amalia, Ph.D menambahkan, transformasi digital tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintahan pusat, namun pemerintah daerah memiliki kewajiban mengimplementasikan secara mandiri. ”Transformasi digital sangat penting bagi pemerintah daerah untuk memenuhi ekspektasi layanan yang cepat dan efisien. GM-DTGI diharapkan menjadi alat evaluasi tata kelola transformasi digital untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kepada publik,” katanya.
Berikut 10 Pemerintah daerah terbaik untuk kategori kota di Indonesia dalam tata kelola transformasi digital yakni GM-DTGI Pemerintah Kota Semarang, Kota Bandung, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Batam, Kota Depok, Kota Banjarmasin, Kota Pekalongan, Kota Makassar dan Kota Tangerang.
Selanjutnya 10 pemerintah daerah terbaik kategori kabupaten di Indonesia dalam tata kelola transformasi digital, yakni Kabupaten Banyuwangi, Kab. Sragen, Kab. Magelang, Kab. Gunungkidul, Kab Aceh Tengah, Kab Sanggau, Kab Bandung, Kab Cirebon, Kab Sleman dan Kab Pekalongan
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson