Sebanyak 400 delegasi dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset dari Indonesia dan Perancis mengikuti Joint Working Group (JWG) Indonesia-Perancis 2024 yang berlangsung di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Surabaya pada 3-4 juli lalu. JWG Indonesia Perancis ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Perancis melalui riset kolaboratif, program pertukaran, dan inisiatif bersama di berbagai bidang termasuk ekonomi hijau.
Dekan Fakultas Geografi UGM Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., merupakan perwakilan delegasi UGM yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa para ilmuwan dan pakar dari kedua negara sepakat berbagi pengetahuan mengenai tekanan antropik terhadap sumber daya alam dan ancaman perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati serta keberlanjutan sistem sosial-ekologis global. “Forum ini menekankan pentingnya manajemen lahan yang efektif dan integrasi inisiatif ekonomi hijau untuk mencapai praktik pertanian berkelanjutan. Kolaborasi riset yang dibahas mencakup rehabilitasi hutan, bioinformatika, dan aplikasi IoT dalam manajemen lingkungan,” kata Danang dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Jumat (5/7).
Menurut Danang, beberapa langkah ke depan yang diusulkan meliputi penguatan kemitraan riset, pertukaran mahasiswa dan peneliti, serta pengembangan kebijakan yang mendukung praktik penggunaan lahan berkelanjutan. Bahkan di pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan Pemerintah Perancis membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar dan melakukan riset di Perancis melalui program IISMA.
Sementara Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menekankan pentingnya program pertukaran mahasiswa bagi kedua negara dan berharap semakin banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di kampus-kampus Perancis. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan mutakhir dan mempercepat pembangunan di kedua negara,” ujarnya.
Selain itu, pertukaran dan kerja sama antar peneliti kedua negara akan membawa dampak besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Duta Besar Perancis menambahkan, bahwa dampak tersebut sudah bisa kita rasakan, salah satunya adalah kolaborasi yang berkelanjutan antara Universitas Gadjah Mada, Universitas Paris 1 Panthéon Sorbonne dan CNRS telah menghasilkan riset yang berdampak global. Ia menyebutkan bahwa tahun 2023 lalu, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc, Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada memperoleh penghargaan yang sangat prestisius yaitu Medali “The Tremplin Award for Bilateral Research Cooperation – ASEAN” yang diberikan oleh French Academy of Sciences yang berbasis di Paris, Perancis.
Sedangkan Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek RI, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, menyampaikan capaian kerja sama antara Perancis–Indonesia, mencapai total 261 dokumen kerja sama aktif di mana sumbangan terbesar adalah dari Universitas Gadjah Mada yaitu 40 dokumen kerja sama. “Duta Besar juga menyampaikan salah satu topik kerja sama yang memiliki sejarah panjang dan keberlanjutan yang sangat kuat adalah bidang vulkanologi dan mitigasi bencana,” jelasnya.
Sebagai informasi, JWG 2024 kali ini juga mengadakan berbagai lokakarya tematik yang meliputi ekonomi hijau, ekonomi biru, budaya, seni, dan pariwisata, teknologi dan observasi ruang angkasa, teknologi digital dan STEM, perangkat kesehatan dan medis, inklusivitas dalam penelitian, serta kemitraan. Lokakarya ini dirancang untuk membahas kerjasama yang sedang berlangsung, menemukan peluang baru, mengidentifikasi tantangan, dan berbagi pengetahuan antara aktor-aktor Indonesia dan Perancis. Setiap lokakarya dipandu oleh moderator yang akan mengundang peserta untuk berbagi pengalaman dan memberikan masukan teknis. Kesimpulan dan poin-poin penting akan disusun selama sesi berlangsung. Adapun Dr. Danang Sri Handoko yang menjadi delegasi sekaligus moderator untuk Thematic Session I: Green Economy.
Pada event JWG Indonesia-Perancis kali ini, UGM juga mendirikan booth yang menampilkan beberapa produk inovasi yang dihasilkan oleh para peneliti UGM, antara lain Gamadu Seismograf dan berbagai inovasi produk kesehatan yang telah melalui hilirisasi oleh Direktorat Pengembangan Usaha dan UGM Science Techno Park.
Gamadu Seismometer merupakan alat ukur getaran gelombang seismik hasil inovasi Laboratorium Geofisika UGM yang telah terbukti mampu merekam kejadian gempa bumi di beberapa titik di Indonesia. Sedangkan produk kesehatan yang ditampilkan antara lain suplemen probiotik lokal, pasta gigi, dental silkbon, membran biomedis multifungsi berbasis karbonat apatit (CHA), dan beragam obat herbal lain.
Penulis: Leony
Editor: Gusti Grehenson