Pusat Studi Sumber Daya Lahan (PS2DL) menyelenggarakan Program Pemberdayaan Masyarakat Tani Hutan Berbasis Agroforestri Berkelanjutan di Kalurahan Terong, Dlingo Kabupaten Bantul. Program pemberdayaan yang berfokus pada penguatan kapasitas petani hutan dalam pengelolaan sumber daya alam diselenggarakan di rumah Lurah Terong, Sugiyono, S.E., dengan menggelar sosialisasi bertajuk Pemanfaatan Limbah Biomassa Kayu Menjadi Biochar dengan Rotary Drum Pyrolysis.
Sosialisasi menghadirkan pembicara Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan, S.Si., M.Sc., Ph.D., dosen dari Fakultas Pertanian sekaligus selaku ketua program dan Dr. Wahyu Wardhana, S.Hut., M.Sc., dari Fakultas Kehutanan UGM sebagai narasumber teknis. Kegiatan ini melibatkan komunitas mahasiswa Thermogen yang memberikan pendampingan praktik dan demonstrasi penggunaan mesin pirolisis.
Ainun Harlin Jennie Pulungan menyampaikan kegiatan pemberdayaan yang diselenggarakan PS2DL uGM bertujuan memperkuat pemberdayaan masyarakat tani hutan sekaligus mengenalkan potensi ekonomi hutan rakyat. Limbah kayu yang melimpah di hutan, disebutnya, dapat diolah menjadi biochar yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas lahan hutan. “Melalui teknologi rotary drum pyrolysis, kami berupaya menghadirkan solusi nyata bagi KTH agar pengelolaan lahan dapat berjalan lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui sosialisasi pemanfaatan biochar pada masyarakat, UGM kembali memperlihatkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat melalui pendekatan ilmiah yang aplikatif dan berkelanjutan. Pemanfaatan biochar diharapkan tidak hanya menjadi inovasi dalam pengelolaan limbah biomassa, tetapi menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kemandirian petani hutan serta menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Dlingo dan sekitarnya. “UGM bersama masyarakat Terong optimis bahwa sinergi ini akan terus berkembang sebagai model pemberdayaan yang mendukung pertanian dan kehutanan berkelanjutan,” katanya, Rabu (19/11).
Animo tinggi diperlihatkan masyarakat dan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Jasema saat mengikuti kegiatan sosialisai. Mereka tekun mengikuti penjelasan mengenai prinsip kerja mesin pirolisis, proses produksi biochar, hingga pemanfaatan biochar dalam memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan retensi air, dan mendukung produktivitas lahan pertanian. Sebagai puncak masyarakat melihat langsung praktek langsung penggunaan mesin pengolah limbah biomassa kayu. Masyarakat pun merasa takjub karena secara langsung bisa melihat bagaimana limbah biomassa kayu yang semula tidak bernilai dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat secara ekonomi dan ekologis.
Sugiyono, S.E., selaku Ketua KTH Jasema merasa bersyukur atas kegiatan ini. Tingginya keikutsertaan masyarakat, disebutnya, mencerminkan kesiapan masyarakat untuk ikut mengembangkan pemanfaatan biochar nantinya sebagai solusi pertanian dan lingkungan. Dengan kegiatan ini, kata Sugiyono, masyarakat didorong untuk mengoptimalkan mesin pirolisis secara mandiri sehingga pemanfaatan limbah biomassa semakin terstruktur, berkelanjutan agar dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pengelolaan lingkungan di Kalurahan Terong. “Program ini sangat membantu kami. UGM selama ini dekat dengan masyarakat, dan kami berharap pendampingan serta pembelajaran seperti ini dapat terus berlanjut.” Paparnya.
Penulis : Agung Nugroho
