Universitas Gadjah Mada dan Australian Catholic University (ACU) sepakat menjajaki potensi kerja sama dalam bidang kolaborasi riset dan program pertukaran mahasiswa. Hal itu mengemuka dalam pertemuan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Wening Udasmoro dengan Wakil Rektor Bidang Riset dan Perusahaan Australian Catholic University, Prof. Abid Khan di ruang pertemuan Gedung Pusat UGM, Senin (3/6).
Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., mengatakan dalam pertemuan ini, kedua universitas sepakat membuka peluang kerja sama dalam pengembangan Pendidikan dan pengajaran, publikasi bersama dan pertukaran mahasiswa dan dosen.”Kita sepakat untuk membuka potensi kolaborasi penelitian, publikasi, program pertukaran,” kata Wening.
Menurutnya Wening, program doktor Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Sekolah Pascasarjana UGM, bisa didorong untuk membuka kerja sama di bidang kegiatan penelitian dan publikasi bersama. Sebab program studi internasional untuk lintas agama ini dibentuk oleh konsorsium dari tiga kampus yakni UGM, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Kristen Duta Wacana menjadi daya Tarik bagi ACU dalam melakukan riset soal studi agama. “Saya kira ICRS akan menjadi kolaborasi yang menarik bagi ACU,” katanya.
Untuk program pertukaran mahasiswa, Wening menuturkan pihaknya membuka kerja sama untuk program summer course dan pertukaran mahasiswa program IUP yang ada di UGM khususnya untuk IUP di Fakultas hukum, Fakultas Psikologi, dan FEB. Sebaliknya ia mengajak agar ACU juga mengirim mahasiswa untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat bergabung dengan mahasiswa KKN PPM.“Kami juga menawarkan layanan berbasis komunitas dengan jangka waktu 2-3 minggu,” terangnya.
Prof. Abid Khan mengatakan ACU memiliki beberapa Fakultas diantaranya Fakultas Pendidikan dan Seni, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Hukum dan Bisnis, serta Fakultas Teologi dan Filsafat. Menurut Abid Khan, ia ingin menawarkan kolaborasi di bidang penelitian khususnya bagi mahasiswa jenjang doktor. “Kami ingin berkolaborasi dalam hal penelitian, pelibatan pengabdian di masyarakat dan program pertukaran mahasiswa khususnya di Fakultas Psikologi dan Hukum, serta Sekolah Pascasarjana,” ujarnya.
Direktur Sekolah Penelitian Pascasarjana ACU, Michelle Lopez menyatakan pihaknya menawarkan beasiswa khusus kepada mahasiswa program doktor (PhD) karena tengah gencar mencari kolaborasi dan kemitraan. “Bagi calon PhD, kami mendorong program supervisi kolaboratif atau supervisi bersama,” tuturnya.
Penulis: Gusti Grehenson