Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr. Muh Aris Marfai, M.Sc., melakukan penandatanganan kerja sama dalam bidang pengelolaan Geospasial Parangtritis, Jumat (15/12), di ruang sidang pimpinan, Kantor Pusat UGM. Kerja sama ini dalam rangka pengelolaan pemetaan lahan gumuk pasir untuk memberikan dampak yang lebih baik pada kehidupan masyarakat dan lingkungan pesisir dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang informasi geospasial.
Selain penandatanganan kerja sama antara Kepala BIG dan Rektor UGM dalam pengelolaan Geospasial Parangtritis, juga dilakukan penandatanganan kerja sama optimalisasi pemeliharaan data infrastruktur geospasial di lingkungan UGM yang ditandatangani antara Deputi Bidang Infrastruktur Data Spasial BIG yang diwakili oleh Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial BIG dengan Dekan Fakultas Teknik UGM yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono.
Rektor Ova Emilia mengatakan kerja sama ini sebagai bentuk kelanjutan dari kerja sama sebelumnya yang sudah dilakukan. Menurutnya, kemitraan yang dilakukan oleh kedua belah pihak ini bisa memberikan manfaat satu sama lain dan bagi masyarakat pesisir selatan Yogyakarta.”Dalam pemetaan geospasial menjadi salah satu keunggulan riset yang dimiliki UGM. Untuk pengelolaan geospasial parangtritis kita harapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Dalam kesempatan itu Ova Emilia juga menyampaikan apresiasi kepada BIG yang telah menjalin kerja sama dalam pengembangan pemetaan informasi geospasial di berbagai wilayah di Indonesia bahkan BIG juga membuka kesempatan bagi mahasiswa UGM untuk ikut kegiatan magang di lembaga tersebut. “Semoga kerja sama ini memberikan dampak yang lebih besar bagi kehidupan dan lingkungan maupun pengembangan kapasitas SDM,” ujarnya.
Kepala BIG, Aris Marfai, mengatakan UGM selama ini ingin berkontribusi dalam mendampingi pengelolaan geospasial Parangtritis. Bahkan, kerja sama tersebut sudah diinisiasi sejak tahun 2000 an. Ia menyebutkan banyak peneliti UGM yang terlibat dalam pemetaan geospasial yang berasal dari Fakultas Geografi, Prodi Geodesi, Fakultas Kehutanan dan dari Sekolah Vokasi dalam pengembangan dan pemeliharaan Parangtritis Geomaritime Science Park.
“Terima kasih atas dukungan selama ini. Dari sisi potensi SDM, mungkin UGM satu-satunya kampus yang memiliki sumber daya komprehensif terkait pengelolaan geospasial. Terkait pengembangan Parangtritis Geomaritime Science Park ini lebih kepada program tematik pengembangan gumuk pasir,” katanya.
Selain bermitra dengan UGM, kata Aris Marfai, BIG juga membangun jejaring dengan lebih dari 500 pemerintah kabupaten dan kota serta berbagai universitas di daerah tersebut dalam pengembangan pemetaan geospasial. “Kita ingin pengembangan infrastruktur data spasial menjadi lebih baik,” harapnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Donnie Tristan