Universitas Gadjah Mada dan Universitas Glasgow, Inggris, sepakat untuk membangun kerja sama strategis terkait pembangunan berkelanjutan. Bahkan keduanya menyepakati kemungkinan perluasan bidang kerja sama di kemudian hari. Hal itu mengemuka dalam kunjungan Prof. Clare McManus, selaku Kepala Studi Eropa Tengah dan Timur di Universitas Glasgow ke kampus Universitas Gadjah Mada. Kunjungan yang berlangsung di ruang Rektor UGM, Senin (25/11) diterima Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA.
Clare McManus menyatakan antara Universitas Gadjah Mada dan Glasgow University telah lama menjalin kerja sama. Universitas Gadjah Mada dan University of Glasgow telah secara resmi menandatangani nota kesepahaman pertama pada bulan April 2015, dan kini telah diperbarui dan akan berlaku hingga Juni 2028. “Tidak hanya dengan UGM. Nota Kesepahaman Kerja Sama Penelitian juga dilakukan Universitas Glasgow dengan Skotlandia, dan Inggris. Berupa perjanjian sharing data antara Fakultas Hukum Universitas Glasgow dan Universitas Gadjah Mada”, katanya.
Clare McManus menuturkan University of Glasgow juga menjadi tuan rumah bagi mahasiswa IISMA dari UGM sejak tahun 2022-2024. UGM juga mengirimkan mahasiswanya ke University of Glasgow untuk program pertukaran dan berbagai kursus singkat.“Sayang jumlah mahasiswa baru dari University of Glasgow ke UGM masih sangat sedikit, meski telah terjalin kontak erat antara para profesor di UGM dan University of Glasgow berupa program kuliah tamu dan diskusi-diskusi lain yang diharapkan berpotensi meningkatkan kolaborasi akademis”, katanya.
Wening Udasmoro menambahkan UGM dan Glasgow University kali ini intens membicarakan kemungkinan kerjasama di banyak bidang untuk pembangunan yang berkelanjutan. Bahwa keberlanjutan pembangunan telah menjadi issue di dunia. “Glasgow tertarik dan ingin mengajak bekerjasama dengan UGM karena dianggap sebagai kampus yang memiliki semangat keberlanjutan pembangunan”, katanya.
Wening menyebut pembangunan yang berkelanjutan bisa dilakukan dalam berbagai aspek. Berbagai bidang tersebut antara lain bidang renewable energy, kedokteran, ekonomi, budaya, heritage dan sebagainya. University of Glagow tertarik bekerjasama dengan UGM untuk berbagai bidang tersebut dalam bentuk pertukaran tenaga ahli dan lain-lain. “Bisa dengan mengirim dosen Glasgow menjadi penguji di UGM, dosen UGM menguji disana. Bisa pula dilakukan joint supervision, penyelenggaraan gelar master dan program doktor secara bersama dan sebagainya. Meski kerjasama selama ini sebenarnya sudah ada, tapi saat ini lebih ingin dikembangkan lagi karena keduanya baik Univeristas Glasgow maupun UGM sama-sama anggota konsorsium U21”, terang Wening.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto