Universitas Gadjah Mada dan PT. Harmoni Panca Utama (HPU) sepakat membuka peluang bagi mahasiswa untuk magang kerja di industri pertambangan dalam rangka pengembangan keterampilan mahasiswa menjelang lulus. Hal itu mengemuka dalam perjanjian nota kesepahaman di bidang tridharma perguruan tinggi yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., dengan President Director PT Harmoni Panca Utama, Ahmad Kharis, Jumat (30/8), di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM.
Wening Udasmoro mengatakan kolaborasi antara UGM dan HPU menjadi contoh nyata bagaimana sektor industri dan akademisi dapat berkolaborasi untuk mencetak profesional masa depan di industri pertambangan. “Adanya Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama program pengembangan karir, diharapkan mahasiswa UGM dapat memanfaatkan peluang yang ada dan berkontribusi pada kemajuan industri pertambangan di Indonesia,” katanya.
la kegiatan penandatanganan piagam kerja sama ini juga dilaksanakan UGM Career Preparation Class 2024 sebagai bekal rekan-rekan mahasiswa tingkat akhir dan alumni fresh graduate untuk memasuki dunia profesional. Wening menyampaikan bahwa informasi-informasi tentang karir menjadi seorang yang berprofesi sangatlah penting. Ia juga menekankan kepada para peserta dan mahasiswa khususnya dari UGM untuk dapat selalu percaya diri dan terus mengembangkan dirinya agar dapat mencapai karir yang berpotensi. “Kami juga berharap banyak dari teman-teman kita yang akan bisa masuk di perusahaan-perusahaan pertambangan dan berkolaborasi juga dengan HPU,” ucapnya.
Ahmad Kharis menegaskan kerja sama dapat terus berlanjut. HPU berkomitmen membuka peluang bagi mahasiswa mengikuti management training. “Apabila diperlukan, kami juga akan terbuka untuk memberikan kuliah umum tentang pertambangan kepada jurusan apapun kapan saja,” katanya.
Dalam kuliah umum yang disampaikan Ahmad Kharis, alumnus Teknik Geologi UGM ini mengungkapkan bahwa industri pertambangan melibatkan investasi besar, modal yang signifikan, tenaga kerja, peralatan, serta risiko yang kompleks.
Ahmad menjelaskan bahwa pertambangan adalah industri yang memerlukan investasi besar dan melibatkan risiko yang signifikan, termasuk fluktuasi harga komoditas, regulasi pemerintah, dan dampak lingkungan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang hati-hati untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama terkait dengan perusakan hutan. “Untuk itu, seluruh perusahaan tambang harus mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sebagai langkah mitigasi risiko,” tambahnya.
Ia juga mengajak peserta untuk dapat mencari passion (minat) mereka di berbagai bidang terkait, seperti industri minyak dan gas, konstruksi, hydrologi, geologi, dan mitigasi bencana. “Karir di industri pertambangan tidak hanya terbatas pada pekerjaan di lapangan. Ada banyak peluang di kantor, seperti dalam manajemen rantai pasokan, keuangan, dan analisis statistik,” ungkap Ahmad.
Seperti diketahui, PT HPU telah berdiri selama 13 tahun, terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada para stakeholder melalui berbagai inisiatif. Johannes Kevin selaku General Affairs menjelaskan bahwa HPU memiliki sembilan proyek di Pulau Borneo dan tiga proyek HMDP di Kalimantan serta Maluku Utara. “Kami terus berkembang, dan dalam program HMDP, kami menawarkan sertifikasi dan perkembangan karir mulai dari posisi supervisor,” katanya.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson