
Universitas Gadjah Mada bersama Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) strategis yang berfokus pada penguatan Tridharma Perguruan Tinggi, pertukaran akademik, serta upaya perlindungan lingkungan hidup. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dan CEO IOJI, Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M. yang menjadi tonggak awal kolaborasi kedua institusi dalam bidang Hukum Antroposen, Hukum Lingkungan, Perubahan Iklim, dan Tata Kelola Sampah Plastik Laut.
Rektor UGM menyambut baik kolaborasi antara IOJI dan UGM. Ia berharap agar melalui kerja sama ini, UGM dan IOJI dapat mengembangkan kerangka hukum yang adaptif terhadap era Antroposen, memperkuat analisis ilmiah terhadap dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem laut, serta mendukung kebijakan berbasis bukti dalam pengelolaan sampah plastik di lautan. “UGM berkomitmen untuk menghadirkan kontribusi nyata dalam menghadirkan solusi terkait dengan isu lingkungan global,” ujar Rektor UGM di Kampus UGM Jakarta, Jumat (19/9).
Ova juga menyampaikan bahwa IOJI dikenal sebagai lembaga pemikir dan advokasi yang berpengaruh, dengan jejaring internasional yang luas dan pengalaman langsung dalam merumuskan kebijakan hukum lingkungan bersama pemerintah Indonesia. “Kolaborasi ini membuka peluang perluasan jejaring internasional yang strategis, termasuk akses terhadap pendanaan dari donor global yang fokus pada isu-isu lingkungan, perubahan iklim, dan tata kelola laut,” tambahnya.
CEO IOJI, Dr. Mas Achmad Santosa, turut mengapresiasi UGM atas kolaborasi ini. Ia berharap agar kolaborasi ini dapat dilanjutkan dengan pelaksanaan riset dan publikasi di bidang maritim dan hukum. “Kami tentunya mengharapkan adanya bidang baru yaitu antroposen untuk menjadi bidang kerja sama antara UGM dengan IOJI,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Hasan Wirajuda, Menteri Luar Negeri RI Periode 2001-2009 sekaligus Co-Founder IOJI, turut menyampaikan mengenai pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat sipil. “Kolaborasi antar sektor seperti akademisi, pemerintah, dan masyarakat sipil menjadi sangat penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan tata kelola kelautan yang adil,” katanya.
Komitmen kerja sama ini kemudian diperkuat dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dekan Fakultas Hukum UGM, Dahliana Hasan, S.H., M.Tax., Ph.D. dengan CEO IOJI terkait Pengembangan Law In The Anthropocene di Indonesia. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan PKS antara Kepala Biro Manajemen Strategis (BMS) UGM, Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. dan CEO IOJI, yang berfokus pada Tridharma Perguruan Tinggi dalam Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup.
Kerjasama antara UGM dan IOJI ini diharapkan dapat menjadi langkah awal terbangunnya kolaborasi yang lebih erat antara UGM dan IOJI dalam menghadirkan solusi akademik dan kebijakan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Biro Manajemen Strategis UGM