
Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten Mappi, Papua Selatan, sepakat untuk menjalani kerja sama dalam bidang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta bidang lain yang disepakati oleh kedua pihak. Kerja sama ini merupakan perpanjangan dari berbagai kolaborasi yang telah terjalin sejak 2019 silam yang diawali antara Pemerintah Kabupaten Mappi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL). Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si dan Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu, Senin (3/3), di Gedung Pusat UGM.
MoU ini menandai komitmen kedua belah pihak dalam memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Kabupaten Mappi agar dapat berkontribusi bagi pembangunan daerah. Dalam sambutannya, Wakil Rektor UGM menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan misi UGM sebagai Universitas Nasional dan Universitas Perjuangan yang berperan aktif dalam pengembangan SDM di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil dan tertinggal. “Terinfo hingga saat ini ada 11 mahasiswa Papua yang tersebar di Fisipol, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Pertanian, Satu orang memilih untuk mengundurkan diri. Setelah ini akan kita diskusikan agar lebih banyak lagi fakultas yang terlibat,” ujar Wakil Rektor UGM.
Di tengah efisiensi anggaran pendidikan, Arie meyakini universitas akan tetap terbuka bagi generasi muda Papua yang ingin belajar di UGM dengan memberikan pendampingan akademik dan beasiswa, seperti afirmasi dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria tertentu. Karena menurutnya, pendidikan tingi bisa memantik pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta meningkatan daya saing bangsa di tengah ketidapastian global. “Kami berharap melalui program ini, anak-anak muda dari Kabupaten Mappi dapat memperoleh akses pendidikan tinggi berkualitas dan kembali untuk membangun daerahnya,” tuturnya.
Dekan FISIPOL, Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., M.PA, yang turut hadir dalam kesempatan itu turut menyampaikan bahwa dari 10 mahasiswa asal Kabupaten Mappi yang belajar di UGM tersebut, empat orang telah diwisuda pada periode Agustus dan November 2024 lalu, sedangkan enam orang lainnya akan terus dievaluasi agar tidak kehabisan masa studi. Menurutnya, kerja sama ini sangatlah penting terutama dalam hal penyiapan SDM unggul yang nantinya akan terjun langsung dalam tata kelola pemerintahan Kabupaten Mappi. Ia berharap kedua institusi dapat membangun kerja sama yang semakin produktif serta UGM dapat mengirimkan program pemberdayaan masyarakat yang lebih masif di kawasan Papua.
Bupati Mappi yang memiliki program mencetak 1.000 sarjana dengan mengirimkan generasi muda ke berbagai universitas di seluruh Indonesia ini, menekankan pentingnya pendidikan tinggi sebagai kunci utama untuk meningkatkan kualitas SDM. Program pencetakan 1000 sarjana ini mencakup berbagai bidang studi yang dibutuhkan untuk pembangunan Mappi, termasuk pendidikan, kesehatan, teknik, serta sosial dan humaniora. “Sebetulnya banyak karakter dari anak-anak muda ini yang perlu diperbaiki sehingga Pemda (Pemerintah Daerah) harus mengintervensi. Karena lewat kuliah, kami yakin anak-anak muda ini akan percaya diri menghadapi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Ia mengucapkan terima kasih karena UGM mau merangkul masyarakatnya dengan memberikan kesempatan belajar di program Sarjana. Kristosimus pun berharap program ini akan diperluas hingga ke jenjang Pascasarjana sehingga masyarakat Kabupaten Mappi dapat merasakan manfaat pendidikan tinggi yang lebih luas, serta mampu menghasilkan generasi penerus yang berkontribusi dalam kemajuan daerah dan bangsa.
Penulis : Triya Andriyani
Foto. : Firsto