Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) KKN PPM UGM melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Pacitan. Kunjungan yang dipimpin Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si dan tim Komisi 1 dan 2 Senat Akademik (SA) UGM diterima Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dan jajaran pemerintah daerah, Selasa (21/1).
Dalam kunjungan tersebut dilakukan diskusi membahas permasalahan pembangunan di Kabupaten Pacitan. Sejumlah permasalahan masih menjadi pekerjaan rumah Kabupaten Pacitan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Kondisi geografi berupa potensi alam yang dimiliki untuk pengembangan pariwisata belum tergarap dengan optimal. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Pacitan membuka diri untuk para ahli dari UGM berperan bagi pengembangan pembangunan di Kabupaten Pacitan, khususnya pembangunan bidang pariwisata.
Indrata Nur Bayuaji menyatakan jalinan hubungan dengan UGM telah berjalan dengan baik selama ini. Salah satu indikatornya banyak pegawai SKPD di Kabupaten Pacitan merupakan lulusan UGM. “Target kami ada yang menempuh program doktor di UGM nantinya. Masih banyak pekerjaan rumah di Kabupaten Pacitan, dan ini bisa dilihat dari kondisi geografis yang ada pada kami. Kedatangan para ahli dan mahasiswa KKN UGM tentunya sangat membantu pemerintah kabupaten Pacitan”, ujarnya.
Nur Bayuaji meyakini dalam bekerja saat ini eranya bekerja bersama, bekerja bareng atau kerja kolaboratif. Membangun Pacitan, kata dia, harus mendapatkan masukan dari berbagai sumber. “Dalam membangun, Pacitan membutuhkan masukan yang tentunya tidak hanya dari orang Pacitan saja. Karenanya kerja kolaboratif menjadi kunci, dan kami membuka diri kepada siapapun”, imbuhnya.
Arie Sujito menambahkan KKN PPM UGM selama ini sudah dilaksanakan di 35 provinsi di Indonesia. Rata-rata di daerah lokasi KKN selalu ada isu yang membutuhkan penyelesaian. Untuk penyelenggaraan KKN PPM UGM di Pacitan telah berjalan sejak 2018, dan untuk Kecamatan Punung lokasi KKN mahasiswa berpindah-pindah. “Terima kasih sambutan hangat dari masyarakat, dan KKN hadir juga mendapat sambutan sangat baik dari Pemda Pacitan selama ini”, paparnya.
Ia menjelaskn dalam setiap penyelenggaraan kegiatan KKN, UGM berkolaborasi dengan alumni dan perguruan tinggi lokal baik negeri maupun swasta. Dalam penyelenggaran KKN, ini UGM memegang prinsip harus bisa bekerjasama dengan berbagai pihak. “Karena itu kami menyampaikan program yang disampaikan oleh teman-teman, isunya mulai dari pengutan ekonomi kreatif masyarakat (UMKM), pengembangan potensi lokal, dan untuk daerah ini agenda pengembangan geopark, pembaharuan data wilayah dan lain-lain,” terangnya.
Arie berharap dengan KKN, para mahasiswa UGM mampu membaca potensi yang ada di desa sesuai arah yang dikerjakan oleh RPJMD. Iapun berharap agar Pemkab Pacitan berkenan untuk membantu para mahasiswa KKN UGM agar tidak hanya bicara teori tetapi mampu membaca realitas di masyarakat. “Jadi kerja-kerja yang dilakukan oleh KKN UGM diharapkan berkontribusi kepada masyarakat. Ucapan terima kasih pada bupati dan Tim SKPD karena berdasar pengalaman selama ini menunjukan bahwa perkembangan masyarakat pedesaan yang semakin besar mendorong UGM untuk selalu berkolaborasi,” jelasnya.
Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU dari Komisi 1 Senat Akademik UGM menyampaikan beragam potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Pacitan sudah seharusnya dikembangkan lebih optimal. Pembangunan sektor kepariwisataan di wilayah ini diharapkan dapat menjadi pilar pembangunan perekonomian khususnya di Kabupaten Pacitan dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya. “Kabupaten Pacitan nampaknya perlu membuat Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda). Ripparda ini sangat perlu, sebagai arah dan pedoman dalam membangun pariwisata. Di UGM ada banyak ahli dan memiliki Pusat Studi Pariwisata yang bisa diajak berdiskusi soal ini,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie