
Satuan Tugas Kuliah Kerja Nyata (Satgas KKN) Universitas Gadjah Mada bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) menyalurkan donasi solidaritas kepada keluarga dua mahasiswa UGM yang wafat saat menjalankan tugas pengabdian dalam program KKN-PPM di Maluku Tenggara. Donasi disampaikan sebagai bentuk kepedulian dan empati mendalam dari seluruh sivitas dan alumni UGM atas kepergian almarhum Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik) dan Bagus Adi Prayoga (Fakultas Kehutanan). Kedua mahasiswa tersebut meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan laut saat melaksanakan program revitalisasi lingkungan bersama warga setempat. Pengabdian yang mereka jalani menjadi bagian dari komitmen UGM dalam menjawab tantangan sosial secara nyata di wilayah tertinggal, terdepan, terluar atau 3T.
“Dana solidaritas ini merupakan hasil penggalangan dana yang diinisiasi oleh Satgas KKN UGM 2025 melalui kolaborasi bersama KAGAMA,” ungkap Mas Yanto Herlianto, Koordinator Satgas KKN UGM 2025, Kamis (10/7).
Pengumpulan dilakukan secara terbuka dan partisipatif, melibatkan jaringan alumni dan sivitas lintas angkatan dan daerah. Dana disalurkan melalui dua rekening resmi atas nama anggota Satgas KKN UGM, yaitu Yuniar Surindrasworo (BNI) dan Dian Nur Amalia (BRI). Langkah ini dilakukan secara transparan untuk menjaga akuntabilitas sekaligus memperluas partisipasi dari masyarakat kampus dan alumni.
Sebanyak 302 donatur turut berpartisipasi dalam aksi solidaritas ini, dengan total donasi yang berhasil dihimpun sebesar Rp116.611.902. Seluruh dana dibagi secara merata untuk kedua keluarga almarhum, masing-masing menerima Rp58.500.000 setelah proses pembulatan. Jumlah tersebut diharapkan dapat menjadi dukungan moral dan material bagi keluarga yang ditinggalkan. Proses penghimpunan dana dilakukan dalam waktu singkat, namun berhasil menjangkau solidaritas dari berbagai elemen UGM di seluruh Indonesia.
Penyaluran donasi kepada keluarga almarhum Bagus Adi Prayoga telah dilaksanakan oleh perwakilan Kagama Jawa Timur pada Selasa (8/7) silam di kediaman keluarga di Bojonegoro. Penyerahan dilakukan secara langsung dalam suasana haru, disaksikan tokoh masyarakat dan alumni setempat. Sementara itu, penyerahan donasi untuk keluarga almarhum Septian Eka Rahmadi akan dilaksanakan pada Minggu, 13 Juli 2025 oleh perwakilan KAGAMA Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua momen tersebut menjadi wujud nyata keterlibatan alumni UGM dalam merawat nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian. “Aksi ini bukan sekadar penggalangan dana, tetapi simbol kuat dari kebersamaan, rasa kehilangan, dan kepedulian yang mendalam dari seluruh keluarga besar UGM,” imbuh Yanto.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini juga menjadi pengingat bahwa pengabdian mahasiswa bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan perjuangan kolektif yang senantiasa didukung bersama. Yanto berharap semangat seperti ini terus hidup dan menjadi bagian dari budaya UGM di setiap pengabdian.
UGM menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan solidaritas dalam berbagai bentuk. Partisipasi yang datang tidak hanya dalam bentuk dana, tetapi juga doa, dukungan moral, dan jaringan komunikasi yang aktif di lapangan. Kekuatan kolektif yang tumbuh dari komunitas kampus dan alumni menjadi fondasi kuat dalam menghadapi duka dan tantangan bersama. Semoga donasi ini dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan menjadi bentuk nyata dari semangat gotong royong yang senantiasa dijunjung tinggi oleh UGM.
Penulis : Triya Andriyani
Dok : Satgas KKN UGM 2025