Universitas Gadjah Mada dan La Rochelle University (Prancis) kembali sepakat memperpanjang kerjasama. Keduanya telah resmi menandatangani nota kesepahaman program Pertukaran Dosen dan Mahasiswa dan kerja sama riset yang ditandatangani Prof. Jean-Marc Ogier selaku Presiden Universitas La Rochelle dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA di ruang sidang pimpinan, Selasa (23/10).
Jean-Marc Ogier menyambut baik perpanjangan kerjasama ini. Disebutnya kerjasama yang telah dijalin sejak tahun 2009 telah memberi manfaat bagi kedua perguruan tinggi. “Pertukaran dosen-peneliti dan mahasiswa sangat bermanfaat, dan perjanjian ini saya kira tepat untuk memenuhi tujuan masing-masing, dan kita bisa saling berkesempatan menawarkan pengajaran bahasa Indonesia dan Prancis di bidang Sastra dan Bahasa serta berbagai kerjasama bidang humaniora dan sains,” katanya.
Lebih jauh ia menerangkan bahwa La Rochelle University saat ini tengah berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa dengan pemberian mata kuliah khusus. “Ada program pelatihan Mayor dan minor yang kita tawarkan sebagai wujud pengembangan keterampilan lain untuk mahasiswa sehingga melengkapi kompetensi mereka sehingga bagi mahasiswa hukum bisa mengambil keterampilan minor berupa teknologi digital,” jelasnya.
Jean-Marc Ogier menambahkan La Rochelle senantiasa ingin mendukung mahasiswa yang tertarik dalam dunia bisnis. Bagi mereka yang telah membuka bisnis, dia menyampaikan La Rochelle memiliki program pelatihan dan telah mengembangkan hubungan dengan perusahaan swasta untuk menambah pengalaman para mahasiswa yang berbisnis dengan industri.
Dalam perjanjian kali ini, Universitas Gadjah Mada maupun La Rochelle University (Prancis) juga sepakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan bersama dalam bidang penelitian, penyelenggaraan seminar, konferensi, symposium dan lain-lain. Secara khusus untuk pertukaran dosen dan peneliti, keduanya sepakat pada bidang pendidikan dan penelitian. Sedangkan dalam pertukaran mahasiswa dilakukan dalam rangka studi, penelitian, atau pelatihan di laboratorium. Selain itu akan dilakukan pula pertukaran informasi, dokumen, publikasi, dan materi pedagogik lainnya.
Wening Udasmoro menyatakan UGM saat ini tengah mengembangkan kurikulum baru terkait jurusan. UGM, disebutnya tengah mengembangkan tidak hanya ada satu cara perkuliahan tetapi mencoba desain yang berbeda. Dalam pengembangan pembelajaran UGM melibatkan dunia industri. “Kita bersyukur memiliki Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK) sebagai pusat fasilitas yang menghubungkan mahasiswa dengan komunitas di luar. Kita berharap para mahasiswa akan banyak belajar dari hasil interaksi mereka dengan perusahaan, pengenalan teknologi, pengembangan kewirausahaan, serta budaya,” katanya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto