Kementerian Kesehatan Republik Demokrasi Timor-Leste dan Universitas Gadjah Mada sepakat menjalin kerja sama bidang pendidikan. Naskah kerja sama keduanya ditandatangani Wakil Menteri Kesehatan Republik Demokratik Timor-Leste, Jose dos Reis Magno, Lic.SP, M.M dan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D.
Bersamaan dengan ini ditandatangani pula kerja sama antara Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan Instituto nacional De Saude Publica De Timor Leste. Perjanjian Kerja Sama untuk penyelenggaraan Pendidikan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Program Magister Kedokteran Tropis dan Program Magister Ilmu Biomedis ditandatangani Dr. Merita Antonia Armindo Monteiro, M.P.H. selaku Presiden Instituto Nacional Saude Publica Timor-Leste (INSP-TL) dan Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Jose dos Reis Magno menyambut baik perjanjian kerja sama untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan Republik Demokratik Timor-Leste. Menurutnya, sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam pembangunan dan pengembangan di sektor kesehatan.
Dengan tersedianya sumber daya manusia yang bermutu tentunya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia bidang kesehatan merupakan faktor determinan yang memiliki peranan penting dalam pencapaian dan peningkatan status kesehatan masyarakat.
“Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste sejak restorasi Kemerdekaan pada tahun 2022 hingga sekarang terus melakukan peningkatan jumlah sumber daya manusia bidang kesehatan dengan tetap memberikan perhatian secara kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan,” ujarnya di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Selasa (7/5).
Jose dos Reis Magno menuturkan secara spesifik pada awal dekade pemerintahan, Timor-Leste telah memberikan perhatian khusus di bidang kesehatan dengan mengirimkan para putera-puteri terbaiknya untuk menimba pendidikan di berbagai bidang kesehatan di luar negeri, dan Indonesia menjadi salah satu tujuan karena adanya hubungan kerjasama keduanya dan adanya faktor sejarah, kultur, serta bahasa.
Melihat tantangan global bagi dunia kesehatan dewasa ini, Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Kesehatan memprioritaskan penguatan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kesehatan. Prioritas penguatan dilakukan dengan mengirimkan para calon mahasiswa ke sejumlah perguruan tinggi di beberapa negara, dan salah satunya Universitas Gadjah Mada sebagai pilihan tepat untuk pengembangan SDM.
“Kerja sama dengan UGM bukan hal baru, tetapi sesungguhnya kerja sama di bidang pengembangan sumber daya kesehatan ini telah terjalin baik dan erat sejak tahun 2010 hingga sekarang,” terangnya.
Untuk kerja sama kali ini, secara khusus diprioritaskan pendidikan Doctoral in Public Health, Master of Science-Tropical Medicine khususnya di bidang parasitology, Master Program in Medical Science khususnya dalam Molecular Medicine, dan Master Medical Science dalam bidang Histology dan Biology. Dengan kerja sama ini diharapkan para calon mahasiswa dari Timor-Leste dapat memanfaatkan dengan baik semua proses pendidikan yang ditempuh agar mereka nantinya saat kembali ke Timor-Leste menjadi profesional kesehatan yang handal dan berdaya guna dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi untuk masyarakat.
Ova Emilia merasa senang dengan perjanjian ini. Kerja sama UGM dengan Pemerintah Timor-Leste telah berjalan lama dan baru kali ini dinyatakan secara resmi dalam kesepakatan bersama.
Dia menyampaikan semua pihak sepakat pendidikan sebagai tulang punggung sumber daya manusia yang berkualitas. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Timor-Leste, menurutnya sudah seharusnya menjadi pekerjaan rumah untuk terus digenjot dan diberikan dukungan.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kepercayaannya. Nanti kami mengembangkan tidak hanya di bidang medis, karena UGM memiliki sekitar lebih dari 280 program studi, dan Fakultas Kedokteran sendiri terdapat 41 Program Studi sehingga di Indonesia UGM dikenal dengan bidang studi paling komplit”, katanya.
Rektor juga menyampaikan, UGM pada kesempatan kali ini membuka program double degree dengan universitas-universitas di luar negeri. Oleh karena itu, jika dimungkinkan nantinya ada program double degree dengan universitas di Timor-Leste.
Dengan program ini mahasiswa tentunya mendapatkan dua keuntungan, tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan namun juga memperbaiki kelembagaan perguruan tinggi. Program double degree ini sebagai salah satu program yang UGM galakan bersama kementerian luar negeri.
“Khususnya kerja sama double degree untuk negara-negara tergolong low middle income countries. Kami berharap dengan kerja sama ini semakin banyak keuntungan didapat untuk keduanya. Saat ini teman-teman di UGM lagi mengembangkan ugm online, platform pendidikan secara online yang diharapkan dapat dilakukan secara fleksibel dan ekonomis nantinya. Kita semua berharap semoga kerja sama ini memberikan buah yang banyak baik untuk Republik Demokratik Timor-Leste maupun Indonesia,” imbuhnya.
Penulis: Agung Nugroho
Fotografer: Donnie