
Universitas Gadjah Mada membuka peluang kerja sama dengan Positive Technologies dalam bidang pengembangan kapasitas akademik, pelatihan profesional, penelitian bersama, hingga program ketahanan digital nasional. Hal itu mengemuka dari kunjungan delegasi dari perusahaan global berbasis di Moskow yang bergerak di bidang riset keamanan siber, Rabu (11/6) di Gedung Pusat UGM.
Sebagai bentuk komitmen awal terhadap kerja sama strategis ini, Universitas Gadjah Mada dan Positive Technologies melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Penandatanganan ini mencakup kesepakatan untuk pengembangan program pendidikan, pelatihan non-gelar, pertukaran pengetahuan, serta kolaborasi riset di bidang keamanan siber dan teknologi informasi.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko mengatakan UGM membuka peluang kerja sama terutama dalam pengembangan program pelatihan, baik yang bersifat degree maupun non-degree. Dari kerja sama ini, Danang menilai adanya potensi besar dalam mengintegrasikan teknologi keamanan siber ke dalam pengembangan kurikulum. “Kami ingin melihat lebih lanjut kurikulum yang dimiliki Positive Technologies dan kemungkinan menyelaraskan dengan kurikulum kami. Mungkin kita bisa membuat kurikulum bersama yang lebih relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ungkap Dr. Danang.
Selain itu, UGM dan Positive Technologies juga membahas kemungkinan penyelenggaraan pelatihan jangka pendek untuk dosen dan mahasiswa, serta pembukaan akses ke komunitas global penggiat keamanan siber. “Direncanakan sejumlah mahasiswa UGM akan dikirim ke kantor pusat PT di Rusia untuk mendapatkan kesempatan magang di perusahaan tersebut,” katanya.
Alexander Udalov selaku Head of Educational Programmes and Projects dari Positive Technologies dalam kesempatan tersebut memperkenalkan portofolio dan pengalaman perusahaannya sebagai penyedia solusi keamanan siber yang telah berdiri sejak 2002. Salah satu tawaran kerja sama yang menonjol adalah pengembangan simulasi pelatihan berbasis cyber range—platform dunia maya yang mensimulasikan sistem jaringan industri nyata. “Kami memiliki lebih dari 600 mesin dalam cyber range kami, mencakup 12 sektor industri seperti energi, logistik, dan transportasi,” jelas.
Menurutnya dengan adanya mesin cyber range ini, mahasiswa dan profesional muda dapat belajar langsung menangani serangan Advanced Persistent Threat (APT) secara aman.
Wakil Dekan Fakultas Hukum UGM Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Prof. Adrianto Dwi Nugroho menyambut baik adanya kerja sama ini dalam penguatan ketahanan nasional dalam bidang siber. “Kami melihat keamanan siber tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga dari perspektif kebijakan nasional, pertahanan, hingga hukum dan politik,” ujarnya.
Usai melakukan penandatangan kerja sama dengan pihak UGM, delegasi dari Positive Technologies berkunjung ke Fakultas Filsafat UGM. Dalam kunjungan ini, pihak fakultas memperkenalkan kekayaan tradisi pemikiran filsafat global yang juga dipengaruhi oleh pemikiran filsuf-filsuf Rusia seperti Nikolai Berdyaev dan Mikhail Bakhtin. Hal ini mencerminkan kedekatan intelektual yang dapat menjadi landasan kolaborasi lintas disiplin, khususnya dalam konteks etika dan filsafat teknologi.
Selain diskusi seputar pemikiran filsafat, pihak Fakultas Filsafat juga memaparkan kajian dan penelitian yang tengah dikembangkan terkait kecerdasan buatan (AI) dari perspektif etis dan ontologis. “Kami menyadari bahwa perkembangan teknologi, termasuk AI dan keamanan siber, tidak bisa dilepaskan dari pertimbangan filosofis. Oleh karena itu, kami memposisikan fakultas ini sebagai ruang refleksi kritis terhadap implikasi teknologi terhadap manusia dan masyarakat,” jelas Dr. Rodinal Khair, satu dosen Fakultas Filsafat.
Pertemuan tersebut membuka ruang dialog menarik tentang pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menghadapi tantangan era digital. Positive Technologies menyambut baik pandangan ini dan menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut, khususnya dalam penyusunan kerangka etika untuk teknologi keamanan dan penggunaan AI dalam sistem sosial.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto