Universitas Gadjah Mada dan PT. Lembu Setia Abadi Jaya sepakat untuk menjalin kerja sama pemanfaatan lahan seluas 11 ribu hektar di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik UGM di Blora, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur. Kerja sama ini akan memiliki beberapa tahapan strategis yang melibatkan berbagai pihak, termasuk UGM, Kementerian Pertanian, Pemerintahan Kabupaten Blora, dan masyarakat sekitar. Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dilakukan langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D, dan CEO PT LSAJ, Arie Triono, Jumat (11/10), di Gedung Pusat UGM.
Ova Emilia, menyambut baik kolaborasi yang akan terjalin antar kedua instansi mengingat Indonesia kini tengah menghadapi tantangan yang luar biasa terkait kemandirian pangan, salah satunya terkait protein hewani. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada UGM yang tentunya ini merupakan satu kesempatan bagi UGM untuk link and match dengan praktisi dan industri untuk bersama menghadapi tantangan-tantangan yang lebih serius di masa yang akan datang,” kata Ova.
Ia berujar, kerja sama yang akan terjalin ini sesuai dengan cita-cita UGM untuk menjadi Research and Development (RnD) bagi industri yang sedang berkembang. Ova memastikan setelah pertemuan siang itu akan segera dibentuk PIC yang melibatkan tim ahli dari lintas disiplin ilmu yang berbeda meliputi peternakan, pertanian, kehutanan. “Kebetulan kami sedang me-refresh tim Getas, Blora, yang terdahulu, bahkan kini kami melibatkan teman-teman dari Humaniora dan Kesehatan, karena dengan pendekatan humanis seperti pengobatan gratis, saya yakin masyarakat akan tersentuh,” jelasnya.
Ova menyadari pengelolaan tanah Getas, Blora seluas 11 ribu hektar yang diamanahkan oleh pemerintah, bukanlah pekerjaan mudah jika hanya dikerjakan oleh UGM sendiri. Melalui kerja sama yang terjalin akan memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Ia memastikan, pendetailan kerja sama akan segera dilakukan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk membahas hal-hal teknis. “Semoga kerja sama ini bisa memberikan hasil yang baik bagi semua pihak,” katanya.
Arie Triono berharap kolaborasi yang akan terjalin dengan UGM, nantinya akan membantu PT LSAJ dalam sisi teknologi dan inovasi. Ia menambahkan, saat ini PT LSAJ telah menjadi percontohan bagi beberapa Provinsi yang ingin melakukan studi banding terkait tata kelola perusahaan ternak dari hulu hingga hilir. Kini bahkan PT LSAJ telah menjadi tujuan magang bagi mahasiswa, salah satunya adalah Universitas Brawijaya yang sudah mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan praktek kerja lapangan di sana. “Jadi selain target untuk menyiapkan sapi indukan sebanyak 5.000 ekor dari Kementerian Pertanian, kami juga menargetkan diri harus bisa membangun asrama untuk tempat tinggal bagi mahasiswa, petani, peternak, ataupun utusan daerah yang ingin belajar di PT LSAJ,” ucap Arie.
Arie juga meyakinkan siap untuk menyambut program kerja pemerintah baru, salah satunya adalah menyuplai makanan bergizi untuk anak sekolah. Oleh karenanya jika PT LSAJ bersedia menjadi penyedia daging bagi program tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan dari masyarakat sekitar tanah UGM yang ada di Blora untuk menyediakan pakan ternak. “Rencananya akan kami tumpangsarikan antara rumput umami, pakchong, dan juga odot,” jelas Arie.
Menurutnya, ketiga tanaman tersebut sangat prospek untuk memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat, bahkan bisa melebihi UMR Blora nantinya. Ia berjanji hasil produksi petani rumput akan dibeli sehingga pendapatan petani tidak akan terpotong biaya jemur, biaya angkut dan lainnya. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan semangat untuk berpartisipasi. “Apa yang akan kita lakukan di Blora akan menjadi sebuah terobosan. Tim dari UGM sesegera mungkin dibentuk karena ada harapan dari Kementerian Pertanian, kalau bisa Desember harus sudah bisa dilihat farm-nya, jadi paling tidak pertengahan November kita sudah mulai tanam,” tutup Arie.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto