Universitas Gadjah Mada dan Programma Uitzending Managers (PUM) Netherlands, sepakat memperbarui kerja sama dalam pengembangan program pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM serta mendukung pertumbuhan industri nasional. Hal itu mengemuka dalam kunjungan Koordinator PUM Indonesia, Gerard Wolbert, ke kampus UGM, Jumat (3/5). Dalam kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU) UGM, Prof. Indra Wijaya Kusuma dan Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Dr. Puji Astuti.
PUM Netherlands merupakan organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang pengembangan bisnis mikro yang berpusat di Belanda. Lembaga ini telah melakukan banyak kerja sama dengan mitra UMKM seluruh dunia, salah satunya dengan UGM. Melalui kesamaan visi dan tujuan inilah kerja sama antar kedua instansi sudah terjalin sejak tahun 2019.
Puji Astuti mengatakan UGM ikut mengambil peran untuk mendorong kemajuan dunia industri dan pengembagan UMKM di tanah air. Menurutnya, beberapa Fakultas selama ini ikut mendorong kemajuan industri dengan menghasilkan lulusan terampil yang bisa diserap langsung oleh dunia industri.
Ia menyebutkan, salah satunya Sekolah Vokasi (SV) UGM selama ini sudah ikut pembelajaran dan pelatihan di SV berfokus langsung pada bidang profesi sesuai jurusan agar nantinya lulusan SV memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Kita tahu bahwa masalah industri saat ini adalah menghubungkan antara industri dengan akademik. Masalah ketenagakerjaan ini sebenarnya bukan karena kurangnya lapangan kerja, tapi karena apa yang dibutuhkan industri itu tidak berhasil dihasilkan oleh institusi akademik,” katanya.
Gerard Wolbert, Koordinator PUM Indonesia menjelaskan perguruan tinggi berperan penting dalam mendorong kemajuan industri dan melakukan pemberdayaan di sektor UMKM agar semakin kuat. Ia melihat peluang besar di Indonesia, karena melimpahnya sumber daya alam dan manusia yang dimiliki. Namun begitu, menemukan banyak tantangan ketika menghadapi perbedaan sistem perekonomian antara Indonesia dan Belanda. “Saya menemukan banyak perbedaan kebijakan dengan yang berlaku di Belanda dan Indonesia. Ini menjadi satu tantangan tertentu, dan kemitraan ini saya harap dapat merumuskan formula yang tepat nantinya,” ucap Gerard.
Melalui kerja sama UGM dan PUM Netherlands, pengembangan dan inkubasi sektor UMKM, Vokasi, hingga kewirausahaan akan dilakukan dengan mendatangkan berbagai praktisi internasional. “UGM saat ini sudah punya inkubasi untuk UMKM, dan akan didukung oleh pelatihan dan praktisi dari PUM Netherlands,” ucap Yuyun Yunastuti Daud, selaku Representasi PUM Indonesia.
Para praktisi internasional ini nantinya akan mendampingi program-program UGM dengan formula tertentu. Menurut Yuyun, kerja sama antar lembaga ini menjadi salah satu kunci untuk menelurkan solusi inovatif dalam pengelolaan lapangan kerja di tengah bonus demografi mewujudkan program Indonesia Emas 2045.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Firsto