Universitas Gadjah Mada dan Universitas Nottingham, Inggris, sepakat melakukan kerja sama dalam bidang pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset dan publikasi bersama di bidang kesehatan dan ilmu teknik. Hal itu mengemuka dalam penandatangan Nota Kesepahaman Bersama yang dilakukan oleh Sekretaris Universitas (SU) UGM Dr. Andi Sandi dengan Provost and Deputy Vice-Chancellor University of Nottingham Prof. Jane Norman, Jumat (7/6) di Gedung Pusat UGM.
Andi Sandi mengatakan penandatanganan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sudah dirintis sejak 2019 lalu. Sebelumnya, kerja sama pendidikan dan riset yang sudah berjalan melalui Fakultas Teknik dan FKKMK UGM. “Kami sangat senang memperbarui kerja sama ini. Kita memulainya pada tahun 2019. Kita sudah memiliki kerja sama yang baik dengan Fakultas Teknik dan kegiatan penelitian dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM sejak tahun 2001 dan 2002,” kata Sandi.
Adanya pembaharuan perjanjian kerja sama ini, menurut Sandi memberikan peluang dibukanya program pertukaran mahasiswa. “Kerja sama membawa mahasiswa kami memiliki perspektif internasional,” jelasnya.
Menurut Sandi, dirinya berharap ruang lingkup kerja sama juga bisa diperluas dalam mendorong peningkatan reputasi kedua universitas di tingkat global. “Saya berharap kerja sama ini membawa universitas kita menjadi lebih baik posisinya di tingkat global,” ujarnya.
Sementara Jane Norman menuturkan dirinya menyambut baik terlaksananya pembaharuan kerja sama ini karena bisa mendorong peningkatan kualitas SDM dan ikut berkontribusi menyelesaikan persoalan global. “Kita memiliki sejarah panjang kolaborasi dalam berbagai aktivitas, khususnya di bidang teknik dan kesehatan. Saya pikir dunia sedang menghadapi sejumlah tantangan dan hanya melalui kolaborasi, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan yang ada di dunia, baik itu penyakit atau soal pemanasan global,” katanya.
Menurutnya, kualitas SDM sebuah bangsa sangat menentukan bagi masa depan dunia sehingga penting bagi perguruan tinggi mencetak lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi bertaraf internasional. “Saya sangat optimis terhadap masa depan dunia, karena ketika saya bertemu dengan generasi muda, baik dari Inggris atau Indonesia atau di mana pun, saya berpikir dunia aman di tangan mereka di masa depan,” ungkapnya.
Melalui program kerja sama ini, kata Jane Norman, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran yang salah satu misinya agar para mahasiswa memiliki cakrawala internasional. “Saya pikir sangat penting bagi kita untuk memberikan kesempatan internasional kepada generasi muda sehingga mereka dapat belajar tidak hanya dari negara mereka sendiri, tetapi juga dari negara lain. Jadi kolaborasi inilah yang sangat penting bagi kami, membantu kami melakukan apa yang kami coba lakukan, yaitu mendukung dunia jadi lebih baik,” harapnya.
Penulis: Gusti Grehenson
Foto: Donnie