Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Universitas Prasetiya Mulya mengadakan Business Gathering dengan tema From Biology to Applied Science, Higher Education- Industrial Partnership for Climate Change Action di Auditorium Universitas Prasetiya Mulya BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (10/8). Kegiatan temu bisnis ini dilakukan untuk mempertemukan antara akademisi, mitra industri, pemangku pemerintah untuk melakukan mitigasi menghadapi perubahan iklim global.
Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (11/8) mengatakan dalam acara pertemuan antara akademisi dan pelaku industri membahas soal kontribusi akademi dan dunia industri dalam mitigasi permasalahan perubahan iklim dan pemanasan global. Disepakati dalam pertemuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergi antara akademisi dan dunia industri. “Kita harapkan terbentuk komunikasi yang baik antara kampus dan mitra industri dan penentu kebijakan yang kedua adalah tindak lanjutnya berupa kolaborasi di dalam permasalahan utama yaitu global climate change,” kata Budi.
Kontribusi yang bisa dilakukan antar kedua belah pihak dalam aksi nyata dalam bisa menurunkan atau bahkan mencegah terjadinya dampak perubahan iklim global. “Kontribusi yang dilakukan ini nantinya tidak hanya untuk Indonesia namun juga bagi dunia,” kata Budi.
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak menyambut temu bisnis sebagai bentuk tindak lanjut dari nota kesepahaman yang sudah ditandatangani bersama antara UGM dan Universitas Prasetiya Mulya di UGM.
Djisman berharap melalui kegiatan ini dapat mencari hasil research ilmu berbasis biologi dan ilmu pengetahuan untuk dikonversikan menjadi kerja sama bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan. “Kami sangat committed untuk mendukung keberhasilan untuk konversi ilmu pengetahuan menjadi bisnis yang berguna bagi bangsa,” ujarnya.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI sekaligus Sekjen PP KAGAMA Dr. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, M.Si. mengatakan business gathering ini sebagai upaya hilirisasi riset yang juga bisa mendukung kemajuan industri. “Dalam konteks tingkat nasional bangsa dan negara industri kita harus betul-betul didukung knowledge dan juga inovasi yang dihasilkan dari perguruan tinggi,” katanya.
Direktur Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., menuturkan kegiatan temu bisnis ini selain untuk memperkuat kerja sama mitigasi perubahan iklim global juga bertujuan untuk peningkatan reputasi perguruan tinggi. “Kualitas pendidikan tinggi tidak hanya ditentukan dari kualitas akademik dan penelitiannya namun juga dari sisi kualitas lulusannya. Lulusan ini yang kita sebut sebagai graduate employability yang akan menentukan bagaimana pendidikan di perguruan tinggi itu bisa terserap di dunia kerja,” tuturnya.
Penulis : Gusti Grehenson