Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Western Sydney University (WSU) resmi membuka International Summer Course (ISC) bertempat di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi, yaitu di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 21-23 Januari 2025 dan dilanjutkan di Tarakan, Kalimantan Utara pada 24 Januari – 8 Februari 2025.
Acara pembukaan ISC ini dihadiri oleh 16 mahasiswa WSU, 6 mahasiswa UGM, 3 dosen WSU, dan beberapa dosen Biologi UGM. Pembukaan diawali dengan laporan dari Dr. Eko Agus Suyono, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, yang juga bertindak sebagai Ketua Penyelenggara International Summer Course. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara UGM dan WSU yang telah terjalin selama beberapa tahun terakhir,” kata Eko, Kamis (30/1).
Prof. John Charles Hunt, selaku perwakilan dari WSU, berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut dan memperluas kolaborasi dalam bidang riset dan akademik di masa depan. Hal senada juga diungkapkan oleh Prof. Dr. Puji Astuti, selaku Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama ini, dan menyebutkan bahwa ISC ini adalah yang kedua di bulan Januari 2025 setelah kolaborasi dengan Monash University dengan Sekolah Vokasi UGM. “saya kira fokus dari summer course yang mengangkat isu biodiversitas dan keberlanjutan lingkungan serta peran UGM dalam mendukung konservasi di Kalimantan dan Papua,” katanya.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, menuturkan Yogyakarta merupakan tempat yang istimewa dengan kekayaan budaya dan alamnya, dan berharap para peserta ISC dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai aspek selama kegiatan di Yogyakarta.
Para peserta kursus musim panas ini melakukan kunjungan ke Museum Biologi UGM, yang dipandu oleh Donan Satria, M.Sc., Dosen Sistematika Hewan Fakultas Biologi. Para peserta sangat antusias menyimak penjelasan mengenai sejarah, peran, dan berbagai koleksi yang ada di museum ini.
Selanjutnya, para peserta melakukan aktivitas lapangan di Marine Riset Station Fakultas Biologi di Pantai Porok, Gunung Kidul. Kegiatan ini meliputi sampling intertidal dan pengamatan keanekaragaman hayati di pantai tersebut. Eksplorasi tersebut dipandu oleh Dr. Rury Eprilurahman yang berfokus pada hewan dan Dr.Eng. Thoriq Teja Samudra terkait Makroalga. Martin Holland, Koordinator International Summer Course dari WSU, menyampaikan bahwa field trip ini menjadi pemanasan sebelum agenda utama summer course di Tarakan, Kalimantan.
Melalui ISC ini, kata Budi daryono, kolaborasi antara WSU dan Fakultas Biologi UGM dapat semakin erat, membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut dalam bidang akademik dan riset, serta berkontribusi dalam pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Melalui semangat kolaborasi ini, diharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat berlanjut dan mempererat hubungan antara UGM dan WSU, serta mendukung upaya konservasi dan pelestarian alam di Indonesia dan global,” pungkasnya.
Reportase : Ichsan Risalba/Fak.Biologi
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson