Fakultas Filsafat UGM bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung melaksanakan kegiatan Festival Karawitan Temanggung pada Jumat (26/7) lalu di Gedung Sasana Budaya Bumi Phala Maron Temanggung. Festival ini diikuti oleh 10 grup karawitan yang mewakili berbagai lapisan masyarakat, dari komunitas karawitan sekolah dan masyarakat, dari kalangan muda hingga tua.
Beberapa grup karawitan yang tampil diantaranya dari grup Karawitan SMP Al Kautsar, Karawitan SMP N Temanggung, Sanggar Bangun Budaya Badran, SMADA Laras Generation SMA N 2 Temanggung, Sanggar Seni Siswa Langen Wiyata SLB Temanggung, Karawitan Marsudi Irama Candiroto. Selain itu hadir grup Puspanjali Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM yang diketuai Dr. Sartini, M.Hum.
Festival Karawitan Temanggung 2024 merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Filsafat 2024 yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Tim Pengabdian kepada Masyarakat di Temanggung terdiri dari: Dr. Sartini, M. Hum., Dr. Supartiningsih, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, dan Dr. Lailiy Muthmainnah, M.A.
Menurut Dr. Sartini, M.Hum. selaku Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Filsafat UGM mengatakan kegiatan festival karawitan ini dalam rangka melestarikan dan mempromosikan seni karawitan di Temanggung dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk (Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Temanggung, Temanggung TV, dan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Temanggung. Dukungan tersebut menurutnya menegaskan komitmen bersama untuk menjaga kesenian ini di tengah masyarakat.
“Program ini kita gagas karena kurang difungsikannya perangkat gamelan yang ada di masyarakat dan bahkan dibiarkan teronggok di gudang. Padahal sesungguhnya karawitan mengandung nilai-nilai budaya yang luhur dan memiliki fungsi membangun karakter individu,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Temanggung, Dr. Hendra Sumaryana, S.Sos, MT, menyambut festival karawitan ini yang menurutnya akan dijadikan agenda tahunan dan mendukung visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Temanggung untuk menjadikan Temanggung sebagai kota budaya. “Kegiatan semacam ini tidak hanya memperkaya khazanah budaya lokal tetapi juga memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya Jawa dan khususnya Temanggung.
Reportase : Danu Ramadhani
Editor : Gusti Grehenson