Kompetensi digital seperti pengolahan big data menjadi salah satu tantangan industri di era digital. Dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompetensi digital, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik UGM menjalin kerja sama dengan ILUM, perusahaan big data yang berbasis di Amerika Serikat, untuk mendukung penelitian dan pembelajaran mahasiswa dan dosen. Kemitraan kolaboratif ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan inovasi agar mampu mendorong riset-riset nasional maupun internasional.
ILUM merupakan perusahaan big data yang berbasis di Amerika Serikat. Layanan ini memberikan platform pengolahan data komputasi dengan orkestrasi Kubernetes. Platform open-source yang digunakan memungkinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa tool big data sekaligus dalam satu ekosistem. Sebagai perguruan tinggi yang mendukung penuh pemanfaatan digital dalam pengembangan kualitas pendidikan, kerja sama Fakultas Teknik UGM dengan ILUM ini disambut baik oleh mahasiswa dan dosen.
Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi menjelaskan, kolaborasi ini sekaligus menjadi upaya untuk mendekatkan sektor akademik dengan industri nasional dan global. “Mahasiswa akan mendapat pengalaman menggunakan teknologi digital terkini, dan perusahaan mempunyai kepentingan untuk inovasi produk dan expose ke dunia akademik,” ujarnya ketika dihubungi Rabu (4/12).
Menurutnya, platform ILUM mampu menyederhanakan proses deployment dan pengelolaan. Teknologi kubernetes memberikan kelebihan berupa skalabilitas dan efisiensi yang penting untuk mengelola data dalam jumlah besar. Widyawan melihat bahwa ILUM memiliki potensi besar di dunia akademik, khususnya untuk mengajarkan teknik data analitik pada mahasiswa. ILUM mampu memberikan pengalaman praktis mengelola big data sebagai tantangan dunia digital saat ini.“Kerja sama ini memberikan kebebasan penggunaan platform pada mahasiswa secara gratis dan bisa digunakan selamanya. Setiap tahunnya, kerja sama ini juga akan dievaluasi,” katanya.
Ia berharap agar kerja sama ini nantinya mampu mempertemukan teknologi terkini dengan kemudahan pengguna, sehingga cocok untuk diterapkan sebagai bentuk pembelajaran.
Hal serupa juga disampaikan oleh mahasiswa DTETI, Dinda Sabela yang menggunakan ILUM untuk mengolah data tesisnya. Penelitian yang ia lakukan adalah membandingkan tiga lingkungan komputasi, yakni Python lokal, Spark lokal, dan Spark klaster. Ia menggabungkan 6 High-Performance Computing (HPC) dalam ekosistem ILUM. Cara ini memudahkan Dinda untuk mengolah data dalam satu platform dengan kapasitas sumber daya yang sama. “Dengan kompatibilitasnya terhadap ILUM, saya tidak perlu khawatir mengatur penyimpanan untuk pemrosesan data, log, maupun tempat proses itu berjalan. Hal ini membuat pengelolaan dataset besar dan pelacakan log menjadi sangat mudah,” tutur Dinda.
Seperti diketahui, ILUM juga didukung oleh fitur tracker yang memungkinkan pengguna melacak progres aktivitas di dalam platform. Selain itu, beberapa fitur mampu menyederhanakan proses komputasi sehingga pengguna tidak perlu melakukan coding secara manual.
Kerja sama DTETI UGM dengan ILUM telah membuka potensi penggunaan big data di segala bidang. Disampaikan oleh Guntur Cahyono, mahasiswa DTETI, ia sangat tertarik penggunaan big data dalam platform ILUM untuk industri. “ILUM membuka banyak potensi use-case untuk diuji pada big data. Saya pasti akan mengikuti lebih jauh tentang penggunaan analitik ini dan kepraktisannya,” pungkasnya.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Freepik