Kemeriahan rangkaian Dies Natalis UGM ke-74 seolah tak ada habisnya. Hamparan Bunga membentuk formasi yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) UGM dan Yayasan Sumbang Kawruh Indonesia (SUKRI) terpajang indah di area Boulevard Pintu Masuk UGM. Rangkaian bunga tersebut merupakan bagian dari acara “UGM Harmoni” dengan instalasi bunga bertajuk “Beyond Art” pada Minggu (17/12).
“Karpet bunga ini bukan sekedar karya seni merangkai bunga yang indah, tetapi memiliki misi sosial yang berdampak langsung baik secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat, khususnya pengrajin bunga klobot jagung yang sebagian besar adalah perempuan penyangga ekonomi keluarga,” terang Rektor UGM, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia,M.Med.Ed.Sp.OG(K)., Ph. D. Sebanyak 77.000 kuntum bunga klobot jagung, 30.000 kuntum bunga segar dari berbagai jenis, bentuk dan warna dirangkai bersama oleh 150 relawan hingga menjadi hamparan karpet bunga.
Tema seni merangkai bunga sengaja dipilih sebagai simbol kolaborasi yang harmonis antar seluruh individu dan aktivitas dalam naungan UGM. Kerja sama dalam perbedaan latar belakang berhasil menelurkan berbagai inovasi dan kreativitas dengan wawasan nusantara. Setiap bunga dengan warna berbeda memiliki keunikan dan makna yang berbeda pula. Sama halnya dengan pemaknaan kerja sama dan kolaborasi UGM dengan berbagai pihak. Meskipun berbeda keahlian, latar belakang, tujuan, namun seluruh perbedaan tersebut melebur dalam berbagai karya hasil olah pikir demi mengabdi pada masyarakat.
Hamparan bunga dalam UGM Harmoni ini membawa tiga nilai utama, yaitu kerja sama, lahirnya tokoh-tokoh penting dari UGM, serta wujud dukungan DWP UGM dan Yayasan SUKRI pada kampus yang selalu mendukung pemberdayaan perempuan. Tak hanya soal pemaknaan yang dalam, bahan untuk merangkai bunga yang digunakan juga memperhatikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan. Hamparan karpet bunga dibuat tidak hanya menggunakan
bunga-bunga segar yang indah, namun menggunakan juga limbah dari kulit jagung yang sudah tidak terpakai. Limbah kulit jagung yang dikenal sebagai klobot menjadi kerajinan bunga yang indah ikut menghiasi karpet bunga di sepanjang Boulevard. Setiap karya, inovasi harus memiliki nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan tema Dies Natalis UGM ke-74 kali ini,” terang Prof. Ova.
Indun Dewi Puspita, Ketua DWP UGM, menjelaskan lebih lanjut makna tampilan UGM Harmoni 2023 ini. “Rangkaian bunga ini menjadi simbol kolaborasi yang harmonis antara seluruhindividu dan komunitas dalam naungan UGM yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, sekaligus juga menyampaikan pesan-pesan khusus untuk memperingati perjalanan 74 tahun UGM,” paparnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PT. Pertamina (Persero), PT. Waskita Karya (Persero), Tbk., PT. Jamkrindo dan MIND ID. Selain menyimbolkan makna kolaborasi, rangkaian instalasi bunga juga memanjakan setiap mata pengunjung yang melalui Bunderan UGM. Total terdapat hamparan bunga dan sembilan instalasi yang ditampilkan sepanjang Boulevard UGM.
Rangkaian bunga UGM Harmoni tersedia bagi pengunjung sepanjang tanggal 18-20 Desember 2023. Pengunjung dapat menikmati seluruh instalasi dan mengambil foto secara gratis di area Boulevard UGM. Hadirnya simbolisasi rangkaian bunga diharapkan mampu memotivasi kembali tumbuhnya berbagai kolaborasi dan kreasi insan nusantara demi memajukan bangsa.
Penulis: Tasya
Foto: Firsto