Ribuan sivitas akademika UGM memadati halaman Balairung, Sabtu (17/8), untuk mengikuti upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 yang dipimpin langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Tema perayaan HUT ke-79 RI pada tahun ini adalah “Nusantara Baru Indonesia Maju” yang mencerminkan semangat kebangkitan nasional untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pidato selaku pembina upacara, Rektor menyebutkan peringatan HUT RI ke-79 bertepatan dengan adanya sejumlah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, salah satunya adalah penyambutan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan IKN yang berorientasi Indonesia-sentris diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi Indonesia, dengan menjaga keseimbangan perlindungan ekosistem secara menyeluruh. “Pengawalan pembangunan IKN menjadi upaya penting bagi terwujudnya kota yang berkelanjutan, cerdas, dan inklusif,” sebutnya.
Terkait dengan pembangunan IKN, Rektor berujar, UGM menginisiasi kehadiran Wanagama Nusantara sebagai upaya mendukung pengembangan Forest City untuk menghadapi perubahan iklim global. Keberhasilan UGM untuk merehabilitasi lahan kritis, baik dari sisi ekologis dan sosial ekonomi di Gunung Kidul membuat pemerintah ingin mereplikasi di tahap pertama pengembangan Wanagama Nusantara seluas 28 hektar dengan potensi luas 621 hektar di IKN. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Wanagama Nusantara akan menjadi etalase berbagai inovasi dan adaptasi teknologi cerdas untuk memitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan,” tutur Rektor.
Tak lupa, Rektor juga mengingatkan terkait pembangunan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu fokus pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Sebagai kampus perjuangan yang memiliki kaitan erat dengan perjalanan sejarah kemerdekaan RI, UGM akan terus berkomitmen menjadi kampus inklusif yang memberikan akses pendidikan bagi masyarakat dengan berbagai latar belakang. Ia berharap pendidikan yang memerdekakan bisa membuka akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat.“Bung Karno dalam pidatonya pernah berkata, bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan,” ucap Rektor.
Ia menjelaskan, pembangunan akan bermakna ketika semua bangsa dapat hidup dalam kedamaian persaudaraan, saling bersatu dan berkembang satu sama lain. Karenanya, persatuan dalam keberagaman harus senantiasa kita syukuri bersama sebagai bagian dari kekayaan tradisi budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia.
Di akhir pidato, Rektor memberikan seruan agar seluruh sivitas akademika UGM terus bergerak memaknai kemerdekaan dengan menumbuhkembangkan semangat gotong royong, persatuan dalam keberagaman, serta mewujudkan kesetaraan dalam upaya pembangunan bangsa. “Mari kita berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila sebagai prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto