![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/DSC03243-825x465.jpg)
Universitas Gadjah Mada menjalani uji petik audit yang dilakukan oleh Board of Audit (BoA) Jepang sebagai bagian dari upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Uji petik audit ini dilaksanakan pada lima proyek di Indonesia yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), salah satunya adalah Proyek Loan JICA IP-576 yang diterapkan di UGM dengan tema ‘Development of World Class University with Socio Entrepreneurial Spirit’. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pusat UGM pada 3 Februari silam ini, dihadiri oleh sejumlah Representatif JICA Jakarta dan auditor BoA Jepang yang berfokus pada pemantauan dan evaluasi penggunaan dana publik yang dikelola oleh UGM. Tampak hadir pula Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Dekan, Wakil Dekan, serta beberapa pimpinan unit kerja di lingkungan Kantor Pusat UGM.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph,D mengungkapkan uji petik audit yang dilakukan oleh BOA diharapkan dapat memberi umpan balik yang konstruktif bagi UGM dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang sudah berjalan dengan baik. “Dengan audit ini, UGM berharap dapat menjadi institusi pendidikan yang lebih transparan, efisien, dan berintegritas, serta bisa menjadi contoh bagi universitas lain terutama dalam mengelola keuangan publik secara profesional,” ungkapnya dalam kerengan kepada wartawan, Senin (10/2).
Arief menjelaskan dari Proyek Loan JICA IP-576 di UGM telah terbangun 10 Gedung Learning Centre yang tersebar di 8 Fakultas/Sekolah dan Field Research Centre (FRC) yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo. Fasilitas yang dibangun melalui proyek ini bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan berbasis teknologi. “Gedung-gedung tersebut juga telah dilengkapi dengan peralatan laboratorium yang mutakhir, yang pastinya dapat mendukung peningkatan reputasi global UGM,” tutur Arief.
Senior Representatif JICA Jakarta, Okamura Kenji, memberikan apresiasi atas dukungan UGM dalam uji petik audit pada proyek-proyek yang ditangani JICA di Indonesia. Uji petik audit yang dilakukan di UGM mencakup berbagai aspek pengelolaan dana, mulai dari perencanaan anggaran, penggunaan dana penelitian, hingga akuntabilitas laporan keuangan. Proses audit ini melibatkan serangkaian pemeriksaan terhadap dokumen, wawancara dengan pihak pengelola keuangan UGM, serta tinjauan langsung terhadap implementasi penggunaan dana di berbagai unit fakultas dan pusat penelitian. “Pihak BoA juga memberikan rekomendasi tentang penerapan prosedur yang lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pemanfaatan dana yang ada,” jelasnya.
Setelah pelaksanaan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Law Learning Center (LLC), Dental Learning Center (DLC), Advanced Pharmaceutical Science Learning Center (APSLC), dan Smart Green Learning Center (SGLC). Sebelum mengakhiri kegiatan kunjungan lapangan, Okamura Kenji menyampaikan sangat terkesan dengan kerja keras UGM dalam pembangunan gedung dan pengadaan peralatan laboratorium yang telah dilaksanakan sejak 2017 hingga 2023. Ia juga memuji optimalisasi penggunaan fasilitas untuk meningkatkan luaran-luaran yang telah sesuai dengan tema proyek.
Penulis: Triya Andriyani