Universitas Gadjah Mada, Kagama NTT dan mahasiswa KKN-PPM UGM Sinergi Kolbano melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Warna Oesapa Kupang. Kegiatan bersih-bersih pantai inipun diselingi bakti sosial oleh UGM dan Kagama NTT berupa penyerahan 20 bak sampah kepada masyarakat sekitar pantai.
Kegiatan bakti sosial dan bersih-bersih pantai diikuti Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., dan Ketua Pengda KAGAMA NTT sekaligus Direktur Bank TLM, Robert P Fanggidae. Turut pula dalam kegiatan ini Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., Kepala Kantor Alumni, Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum. dan Kasubdit KKN, Prof. Nanung Agus Fitriyanto, M.Sc., Ph.D.
Tidak kurang 28 mahasiswa KKN-PPM, 35 anggota KAGAMA NTT, 17 perwakilan UGM dan 20 staf Bank Tanaoba Lais Manekat meramaikan acara bersih-bersih di Pantai Warna Oesapa Kupang pada hari Sabtu pagi (20/7) hingga siang hari.
Ova Emilia memberikan apresiasi untuk kegiatan bersama bersih-bersih Pantai Warna Oesapa Kupang. Menurutnya pengelolaan sampah telah menjadi konsern semua warga UGM, dan darurat sampah telah terjadi dimana-mana.
“Tidak hanya di Jogja, meski masih ada tempat-tempat kosong yang bisa dijadikan lokasi pembuangan sampah namun semua harus berpikir soal pengelolaan sampah karena membangun kebiasaan bukan hal mudah untuk dilakukan,” katanya.
Rektor mengingatkan jika orang sudah terlanjur membuang sampah sembarangan tentunya akan menjadi beban bagi generasi akan datang.
Masyarakat harus mulai berpikir soal sustainability (keberlanjutan) demi kehidupan di planet bumi.
Dengan langkah kecil atau usaha kecil yaitu dengan mencoba mengubah cara memperlakukan sampah tentunya akan berdampak kepada lingkungan. Para mahasiswa yang 20 tahun mendatang diharapkan menjadi pemimpin tentunya bisa membawa kebiasaan baru soal pengelolaan sampah ini.
“Harapannya di sini nantinya juga akan ada sistem, dan kota Kupang bisa menjadi percontohan pengembangan pengelolaan sampah. Kita semua, adik-adik mahasiswa KKN-PPM, Kagama dan UGM siap membantu untuk mewujudkan itu,” imbuh Rektor.
Robert P Fanggidae mengatakan kota Kupang hingga saat ini memang belum memiliki sistem dan tata kelola sampah yang baik. Oleh karena itu, soal pengelolaan sampah ini menjadi pekerjaan rumah Pengda Kagama Kupang dan akan terus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Kupang.
Dia menyampaikan dengan jumlah penduduk mencapai 444 ribu orang, produksi sampah di Kota Kupang cukup tinggi. Disebutkan kota Kupang menghasilkan 233 ton sampah setiap hari, sementara penanganan bukan dengan pengolahan namun masih dengan penampungan dan pembuangan akhir.
“Tentu saja kita akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Kupang, berharap nantinya ada sistem dan yang terpenting adalah membangun kesadaran soal ini. Hal ini sangat sulit, namun jika semua masyarakat NTT sadar tentu kita bisa maju,” ungkapnya.
Penulis: Agung Nugroho
Foto: Donnie