Penyambutan kedatangan mahasiswa baru UGM, atau Gadjah Mada Muda (Gamada) akan kembali berlangsung mulai 31 Juli 2023. Tahun ini, Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) mengusung tema terbaru setelah sebelumnya bernama PPSMB Palapa. #UGMUpdate yang disiarkan langsung pada Kamis (20/7) memperkenalkan PPSMB Pionir bertajuk “Inisiatif Gadjah Mada, Akselerasi Peradaban Bangsa”.
“Kalau dulu PPSMB Palapa untuk memperkenalkan budaya akademik di UGM, khususnya untuk mengurangi tingkat kekerasan kakak tingkat pada adik tingkatnya. Berlangsung cukup lama, ya sejak tahun 2012. Lalu mengapa pionir? Karena yang ditekankan ini adalah bagaimana membangun inisiatif pada mahasiswa,” ucap Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Sindung Tjahyadi.
Salah satu perbedaan mendasar dari PPSMB Palapa dan Pionir adalah peniadaan penugasan. Seluruh rangkaian kegiatan akan dimaksimalkan pada saat acara berlangsung, sehingga Gamada tidak akan membawa pulang tugas apapun. “Pendekatan internalisasi nilainya akan lewat permainan dan bagaimana Gamada mengikuti kegiatan. Jadi PPSMB Pionir ini menerapkan inisiatif kuliah dengan gembira dan tanpa penugasan,” tambah Sindung.
PPSMB Pionir mulai dilaksanakan pada 31 Juli sampai 12 Agustus 2023 meliputi PPSMB Universitas, PPSMB Fakultas/Sekolah, pembinaan softskills, dan Action Plan. Rangkaian acara tersebut difokuskan untuk mengenalkan budaya akademik pada Gamada melalui metode-metode menarik yang tidak memberikan tekanan. “Adik-adik ini kan baru saja mau memasuki, dan beradaptasi. Kita buat pembelajaran ini sehalus mungkin, tidak ada kekerasan dan materi benar-benar terserap dengan baik. Melalui ide-ide gembira, nantinya diharapkan dapat muncul ide-ide kreatif dan menjadi inisiator,” ucap drg Hendri Susanto, M.Kes., Ph.D selaku Ketua Task Force PPSMB.
Budaya senioritas dan kekerasan telah bertahun-tahun dibangun dalam penerapan masa orientasi mahasiswa. PPSMB berusaha membangun inisiatif untuk menghilangkan budaya tersebut sejak 10 tahun lalu. Masa orientasi dilakukan melalui pendalaman materi dan tanpa tekanan dari senioritas. Tentunya, upaya ini tidak bisa langsung memunculkan hasil yang signifikan, namun melalui konsistensi dari tahun ke tahun, PPSMB akhirnya bisa mewujudkan metode belajar yang menyenangkan dan bebas kekerasan.
Setelah melakukan pembelajaran selama enam hari, Gamada diberi kesempatan untuk mengimplementasikan nilai-nilai UGM dengan terjun langsung ke masyarakat melalui Action Plan. Program ini diinisiasi dalam empat tahun terakhir sebagai pembelajaran lanjutan bagi Gamada tentang bagaimana membangun interaksi dengan masyarakat. “Gampangannya, ini dianggap sebagai Mini KKN. Gamada akan berkelompok dalam satu gugus dan diberikan fasilitas, tentunya harapannya adek-adek bisa membangun interaksi dengan masyarakat. Nah, ini menjadi sarana pembelajaran juga bagi Gamada,” tambah Hendri.
Penulis: Tasya