Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc., IPM, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pemrosesan Sinyal di Fakultas Teknik. Pada upacara pengukuhan yang berlangsung Kamis (29/2) di Balai Senat UGM, ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Autentikasi Untuk Keamanan Data Pada Teknologi Komunikasi dan Informasi Terkini”.
Risanuri memaparkan perkembangan komunikasi data antar generasi pada telekomunikasi telepon seluler juga sejarah komunikasi internet. Penggunaan internet di seluruh dunia yang mengalami peningkatan dengan sangat pesat, tuturnya, memicu juga kejahatan siber. Karena itu dibutuhkan keamanan siber agar dunia maya tetap terlindungi dengan baik. Data-data sensitif berupa informasi identitas pribadi, kekayaan intelektual, dan lainnya, menurutnya, penting untuk dilindungi.
“Dengan banyaknya pengguna internet bukan tidak mungkin bahwa terdapat juga para penjahat yang berkeliaran di dunia maya. Para pelaku kejahatan siber kini semakin cerdas dan taktik mereka semakin tangguh terhadap pertahanan siber konvensional. Penting untuk mencakup semua bidang keamanan siber agar tetap terlindungi dengan baik,” paparnya.
Untuk mencegah berbagai jenis kejahatan internet, menurut Risanuri autentikasi menjadi hal yang paling dominan dan memiliki peran penting. Autentikasi yang kuat dapat membantu memastikan keamanan dan keabsahan, serta mencegah akses tidak sah.
“Dibandingkan dengan yang lain, autentikasi secara biometrik lebih unggul dibandingkan autentikasi yang lain seperti password, sertifikat digital, dan lainnya, karena lebih sulit untuk dipalsukan. Teknologi biometrik menggunakan fitur unik dari pengguna, seperti sidik jari, suara, atau wajah, untuk melakukan verifikasi identitas. Selain itu, tidak akan terjadi lupa password pada pengguna atau dicuri oleh pihak lain,” lanjutnya.
Risanuri menuturkan, terdapat bidang penelitian yang menjanjikan, yaitu penggunaan biometrik multimodal. Gabungan antara sidik jari dan wajah telah diterapkan di bandara-bandara internasional. Penelitian terkini menawarkan autentikasi melalui gestur, yang mencoba mengenal gerakan fisik atau pola unik. Autentikasi ini memberikan keamanan dengan pola yang sulit ditiru oleh pihak yang tidak sah.
Dengan menggunakan gerakan yang khas oleh pengguna, autentikasi gestur tidak hanya memberikan perlindungan terhadap pencurian identitas, tetapi juga menawarkan kenyamanan pengguna dan dapat digunakan dalam berbagai perangkat dan aplikasi. Hal ini akan mengurangi risiko phishing serta penggunaan yang luas membuat autentikasi gestur menjadi pilihan yang penting dalam menjaga keamanan sistem dan informasi.
“Penelitian menggabungkan berbagai fitur autentikasi untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih tahan terhadap derau pasti akan menarik untuk diterapkan di dunia masyarakat,” ungkapnya.
Penulis: Gloria
Fotografer: Donnie