Universitas Gadjah Mada sebagai kampus inklusif terutama bagi mahasiswa internasional melakukan penjajakan kerja sama di bidang pendidikan sekaligus menyosialisasikan program internasional untuk jenjang sarjana dan pascasarjana di Kedutaan Besar Indonesia untuk Timor Leste. Kunjungan kemitraan yang berlangsung pada 21-24 November silam ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA bersama dengan Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa, Kepala Subdirektorat Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran, perwakilan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.
Kunjungan diawali dengan pertemuan antara delegasi UGM dan Pejabat Timor Leste yang terdiri dari Wakil Perdana Menteri II Timor Leste, Mariano Assanami Sabino Lopes, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Jose Honorio da Costa Geronimo, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Timor Leste Dulce de Jesus Soares. Dalam pertemuan tersebut, tercetus adanya peluang untuk kerja sama untuk mendirikan program studi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pariwisata, dan juga program studi teknik dan marine biology.
Mariano Assanami Sabino Lopes selaku Wakil Perdana Menteri II Timor Leste menyampaikan bahwa negaranya tengah mengalami ketertinggalan di banyak hal karena adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, bidang pendidikan memang menjadi program prioritas, namun bidang pertanian, kehutanan dan peternakan juga merupakan bidang yang tetap harus dikembangkan. Hal ini turut dibenarkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan, Jose Honorio da Costa Geronimo, yang mengungkapkan bahwa Timor Leste masih mengalami beberapa kendala dalam hal pengembangan pendidikan tinggi. ”SDM kami terbatas, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Jadinya ya, upaya untuk mendirikan Program Studi Magister belum berjalan sesuai harapan,” tuturnya.
Ditanggapi Wening, besarnya animo untuk melanjutkan studi ke UGM memunculkan peluang kerjasama pendidikan bagi dosen Timor Leste. Kunjungan kemitraan ini juga memperluas kesempatan dosen yang berasal dari Perguruan Tinggi di Timor Leste untuk dapat melanjutkan studi ke program doktoral di UGM melalui peningkatan jumlah beasiswa, baik untuk beasiswa parsial maupun beasiswa penuh dan juga penyederhanaan mekanisme penerimaan mahasiswa agar dapat lebih mudah diakses. ”Saya berharap, kunjungan ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi calon mahasiswa dan dosen dari Timor Leste yang melanjutkan studi ke UGM,” terangnya.
Mengingat masih rendahnya tingkat publikasi para dosen di Timor Leste, Wening juga mempromosikan jurnal terakreditasi nasional Sinta yang dimiliki UGM agar dapat diakses oleh para dosen di sana. ”Saya rasa para dosen harus melihat ini sebagai peluang untuk lebih semangat dan aktif untuk melakukan penelitian dan menulis hasilnya di jurnal ilmiah ya,” harap Wening.
Rangkaian penjajakan kerja sama dilanjutkan dengan sosialisasi program sarjana dan sarjana terapan UGM di hari kedua kegiatan kunjungan. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 siswa dari sekolah menengah atas di Timor Leste ini, ditujukan untuk menjelaskan peluang studi di UGM pada program reguler dan internasional. Dalam presentasinya, Wening memaparkan berbagai program studi internasional yang ada di UGM, keunggulannya, fasilitas pendukung perkuliahan, serta skema pembelajarannya yang memungkinkan calon mahasiswa menempuh program double degree/joint degree dengan mitra perguruan tinggi di luar negeri. Di hari ketiga, Wening dan Tim UGM menyosialisasikan program pascasarjana UGM pada 200 peserta dan peluang beasiswa yang dapat diraih oleh calon mahasiswa dari Timor Leste. Pada kesempatan tersebut, para peserta terlihat antusias yang terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan, antara lain mekanisme penerimaan program pascasarjana, persyaratan dan prosedurnya.
Delegasi UGM kemudian melakukan pertemuan dengan Alumni UGM di Timor Leste sebagai agenda terakhir dari penjajakan kerja sama. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan rencana pendirian KAGAMA Timor Leste. Disampaikan Wening, universitas akan meminta para alumni UGM di Timor Leste untuk melakukan pendataan agar ke depan dapat dikaji kemungkinan kerjasama, bagi para alumni yang memenuhi kriteria, untuk dijadikan penguji tugas akhir, baik di jenjang sarjana, pasca sarjana, maupun doktor yang ada di UGM.
Kunjungan delegasi UGM ke Timor Leste ini merupakan kelanjutan dari agenda kunjungan ke Myanmar pada awal November silam untuk lebih mengenalkan berbagai program studi yang ada di UGM ke masyarakat internasional. Atase Kepolisian Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dili, Kombes Pol. G. Mikel da Costa, S.H., Dipl.Tr yang mewakili Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste menyambut baik kunjungan delegasi dari UGM dalam mempromosikan prodi. “Kunjungan UGM ini tidak hanya untuk menguatkan kerja sama UGM dengan Timor Leste dalam bidang tridharma, namun juga bisa menjadi contoh praktik baik bagi instansi lain” kata Mikel.
Reportase. : Bernadetha Diah Listianingsih/Humas DPP
Penulis : Triya Andriyani