Tim Pengabdian dari Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar pelatihan bagi dukuh dan kader di Balai Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, DIY. Dalam pelatihan yang dilaksanakan pada 21—22 Agustus 2024 lalu, para kader dan dukuh dilatih untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi, edukasi, serta promosi kesehatan kepada masyarakat.
Pelatihan yang digelar selama dua hari ini dihadiri oleh 14 dukuh dari Kalurahan Mulyodadi, 28 orang perwakilan kader kesehatan dari 14 padukuhan, 4 pamong desa, dan 4 perwakilan PKK Kalurahan Mulyodadi. Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada pengenalan kondisi kesehatan masyarakat di Kalurahan Mulyodadi.
Salah satu petugas Puskesmas Kapanewon Bambanglipuro, dr. Rakhmawati Lailiana Putri menekankan pentingnya perhatian terhadap isu-isu kesehatan seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, demam berdarah, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga serta kesehatan jiwa. Hal ini bertujuan untuk membuka wawasan para dukuh dan kader mengenai masalah kesehatan yang perlu diperhatikan di wilayah mereka. “Dengan diskusi mengenai permasalahan kesehatan ini diharapkan masyarakat memahami kondisi mereka dan dapat bersinergi bersama-sama untuk mendorong upaya preventif dan promotif mengenai kesehatan untuk memperoleh solusi yang terbaik,” ujar Rakhmawati.
Setelah itu, Dosen Ilmu Biomedik dr. Yogik Onky Silvana Wijaya, Ph.D. memberikan materi mengenai stunting dan cara memilih makanan sehat sebagai upaya membekali pengetahuan kader dan dukuh terkait isu-isu tersebut. Ia berharap masyarakat bisa lebih memiliki wawasan untuk paham akan pentingnya pencegahan stunting dan lebih sadar dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Selain itu, ia memberi tips untuk mencegah penyakit tidak menular melalui cara yang sederhana. “Bisa kita lakukan sehari-hari seperti menjaga pola makan, membiasakan hidup bersih dan sehat, dan memperhatikan makanan-makanan kemasan dengan membaca label nutrisi pada makanan kemasan,” pesan Yogik.
Guru Besar FK-KMK Prof. Yayi Suryo Prabandari, M.Sc., Ph.D.,I mengatakan para kepala dukuh dan kader untuk memahami karakteristik masyarakat sehingga lebih efektif dalam menyampaikan informasi kesehatan. Selain itu, para peserta juga dilatih praktik komunikasi menggunakan metode roleplay untuk menguasai strategi komunikasi dengan menggunakan teknik elevator pitch dalam promosi kesehatan. “Di mana pun, kapan pun, kader itu punya kemampuan untuk berbicara masalah topik kesehatan yang dapat disampaikan pada masyarakat dalam waktu singkat, tetapi bermakna,” terang Yayi.
Lurah Mulyodadi, Ari Sapto Nugroho, S.H., menyambut baik kegiatan pengabdian dan ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di Kalurahan Mulyodadi. “Materinya sangat bagus dan tentunya akan memberikan tambahan wawasan ataupun tambahan ilmu kepada para dukuh kami, para kader kami, khususnya yang membantu masyarakat di bidang kesehatan,” pungkasnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson