Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.423 lulusan Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III Tahun Akademik 2023/2024. Sebanyak 1.423 lulusan terdiri 1.345 orang lulusan Program Sarjana, termasuk 1 orang wisudawan berasal dari Warga Negara Asing, 78 lulusan Program Sarjana Terapan, termasuk 19 orang wisudawan dari Program Alih Jenjang Diploma Tiga ke Sarjana Terapan, dan 7 lulusan dari periode sebelumnya yang mengikuti prosesi wisuda periode ini.
Dalam upacara yang dipimpin Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D disampaikan Wisudawan Program Sarjana dari penerima beasiswa Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) sebanyak 86 lulusan, dan 40 lulusan Program Sarjana berasal dari Kabupaten di Daerah 3T. Pada periode ini jumlah wisudawan perempuan kembali mendominasi yaitu 917 orang atau 64,44 persen, sedangkan wisudawan pria berjumlah 506 orang atau 35,56 persen.
”Saya ucapan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil meraih gelar akademis jenjang Sarjana dan Sarjana Terapan di Universitas Gadjah Mada. Gelar yang diterima hari ini bisa menjadi langkah awal bagi wisudawan dan wisudawati untuk turut berkontribusi memajukan pembangunan bangsa,” ujar Rektor di Grha Sabha Pramana, Rabu (22/5).
Dalam sambutannya ia menyampaikan Indonesia saat ini tengah menjadi tuan rumah KTT World Water Forum yang digelar di Bali pada 18-24 Mei 2024. Melalui pertemuan yang dihadiri beberapa kepala negara, ratusan Menteri dan perwakilan delegasi ini, bisa menjadi salah satu upaya dunia untuk merevitalisasi aksi nyata dan menggalang komitmen bersama dalam mewujudkan sumber daya air terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan. Karena dampak krisis air akan memperlambat pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen sampai dengan tahun 2050.
Di sisi lain, dunia tengah menghadapi euforia kehadiran modernisasi teknologi, salah satunya adalah adalah pengembangan artificial Intelligence, dimana hal tersebut membuka peluang kerja baru sekaligus membawa risiko terjadinya pemangkasan tenaga kerja manusia di beberapa industri modern. Padahal negara Indonesia saat ini tengah menghadapi puncak bonus demografi yang akan berlangsung dalam waktu satu atau dua dekade ke depan.
“Situasi tersebut setidaknya menjadi gambaran tantangan masa depan para wisudawan-wisudawati. Sejauh mana Saudara sekalian akan turut berkontribusi menjadi subjek pembangunan ke depan, yang lincah, kreatif, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan perkembangan situasi global,” katanya.
Di hadapan wisudawan dan wisudawati, Rektor meyakinkan bahwa dengan pengetahuan, keterampilan, serta karakter kepribadian yang dimiliki saat ini mampu menjadi bekal untuk menghadapi kompleksitas permasalahan sosial masyarakat di masa depan. Menurutnya, sudah saatnya para lulusan berkontribusi untuk pembangunan bangsa dengan berbekal kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki.
”Pesan saya pergunakanlah ilmu pengetahuan yang saudara sekalian miliki untuk terjun ke masyarakat melalui kerja profesional, menghasilkan karya dan inovasi nyata, demi mewujudkan pembangunan bangsa secara berkelanjutan,” terangnya.
Diharapkan para lulusan untuk terus menjadi sosok pembelajar sepanjang hayat. Berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri di manapun berada, serta menjaga nama baik serta rasa cinta terhadap almamater karena di sanalah keluarga besar Universitas Gadjah Mada berada.
“Di era disruptif ini, peluang harus kita ciptakan. Kita juga tidak harus menunggu setiap kesempatan datang. Jadikan pengetahuan yang saudara sekalian miliki sebagai landasan kebijaksanaan untuk bertindak dan berpikir, serta menyejahterakan manusia juga keberlangsungan kehidupan,” tuturnya.
Pada wisuda kali ini untuk Lulusan Program Sarjana tercatat rerata masa studi lulusan 4 tahun 1 bulan, dan waktu tercepat diraih Alfredo Dwiputra Ardiansyah, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang mampu menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 2 bulan 16 hari. Sedangkan usia rata-rata lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.
Lulusan termuda program Sarjana Areta Adzroo Imtiyaznabilla dari Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, dalam usia 20 tahun 1 bulan 13 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Periode III ini adalah 3,61.
Sementara lulusan dengan predikat Pujian sebanyak 927 lulusan (68,92%), yang berpredikat Sangat Memuaskan 393 lulusan (29,22%) dan yang berpredikat Memuaskan 14 lulusan (1,04%), serta yang lulus tanpa predikat 11 lulusan (0,82%). Pada periode ini terdapat 8 lulusan dengan IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian. Sebanyak 7 lulusan dari FK-KMK yaitu Khrisna Dava Putra Sayhari, Trevanna Sherilla Putri Adisti, Kamila Fadya Amelia, Muhammad Malana Zakki, Yovita Diandra Wijaya, Naila Vinidya Putri, Tiffani, dan Joselind Sienydea Salim dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Sedangkan untuk lulusan Program Sarjana Terapan rerata masa studi lulusan 4 tahun 3 bulan, dan waktu studi tercepat diraih oleh Saudara Raden Mas Teja Nursasongka dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 4 bulan 17 hari. Untuk usia rata-rata lulusan Program Sarjana Terapan adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.
Lulusan termuda program Sarjana Terapan periode ini adalah Saudari Gabriella Alvera Chaterine dari Program Studi Teknologi Rekayasa Internet, Sekolah Vokasi dengan usia 21 tahun 3 bulan 6 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Terapan periode ini adalah 3,69. Lulusan berpredikat dengan Pujian 27 orang (34,62%), dan 51 orang (65,38%) berpredikat Sangat Memuaskan. IPK tertinggi diraih oleh oleh Saudara Fahmi Nur Rosyid, dari dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Sekolah Vokasi dengan IPK 3,97.
Penulis: Agung Nugroho
Fotografer: Firsto