Universitas Gadjah Mada berhasil mendapat dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Universitas yang menerjunkan mahasiswa KKN-PPM ke Lokasi wilayah sebanyak 35 Provinsi di seluruh Indonesia dan penghargaan untuk pembagian susu dengan jumlah terbanyak pada 11.150 mahasiswa.
Penyerahan penghargaan MURI diserahkan oleh perwakilan MURI, Ari Andriani, kepada Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., atas penghargaan sebagai perguruan tinggi yang menerjunkan mahasiswa KKN-PPM di provinsi terbanyak yakni 35 Provinsi. Sedangkan penghargaan MURI selanjutnya yakni pembagian susu terbanyak pada 11.150 mahasiswa. Untuk piagam penghargaan MURI kategori minum susu terbanyak ini diterima langsung oleh Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
“Penghargaan ini dianugerahkan dengan bangga kepada UGM dan kepada Fakultas Peternakan,” kata Ari Andriani seraya menyerahkan piagam di hadapan ribuan mahasiswa KKN-PPM yang berlangsung di halaman Balairung, Jumat (26/6).
Rektor UGM, Ova Emilia, mengatakan dirinya mengapresiasi atas penghargaan MURI yang diterima UGM terkait rekor penerjunan mahasiswa KKN-PPM terbanyak di 35 provinsi dan rekor pemberian susu terbanyak pada lebih dari 11 ribu mahasiswa. Menurutnya untuk penghargaan kedua rekor minum susu terbanyak ini selaras dengan tema besar program KKN-PPM UGM yang mengusung Kedaulatan Pangan dan Pengelolaan Lingkungan untuk Mendukung Tercapainya Perdamaian dan Kemajuan Bangsa.
“Saya kira KKN-PPM sangat berperan penting mewujudkan hal tersebut, sebab ketersediaan pangan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pembangunan negeri kita ini,” kata Rektor.
Rektor menyebutkan Indeks ketahanan pangan RI masih dibawah indeks ketahanan global. “Meski ada peningkatan namun masih rendah di angka 60,2 sementara di tingkat global indeksnya 62,2. Karenanya kita masih perlu kerja keras lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, tambah Rektor, kebiasaan masyarakat kita mengkonsumsi susu terbilang masih rendah. Bahkan tingkat ketersediaan susu yang diproduksi dari dalam negeri hanya bisa mencukupi sekitar 20 persen dari kebutuhan dan sisanya masih impor. Padahal untuk menciptakan SDM yang tangguh memerlukan asupan makanan yang bagus dengan menggalakkan minum susu dan mengkonsumsi makanan dengan asupan gizi seimbang. “Kita mulai dengan gerakan minum susu dengan melibatkan 11 ribu mahasiswa,” ujarnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI, Dr. Nasrullah menyampaikan apresiasi atas penghargaan Rekor MURI yang dapat UGM. “Selamat dan apresiasi, atas penghargaan Rekor MURI penerjunan mahasiswa dan minum susu terbanyak,” katanya.
Menurut Nasrullah, penghargaan MURI bukan sekedar sertifikat pemecahan rekor yang menjadi tujuan utama melainkan sebagai langkah awal untuk memastikan program minum susu pada masyarakat khususnya anak sekolah terus didorong. Pasalnya masih banyak daerah dengan kondisi masyarakat yang memerlukan dan kekurangan protein hewani.
“Untuk konsumsi susu saja, kita masih menjadi peringkat terakhir di Asia Tenggara, sehingga penting adanya asupan gizi dari susu, telur, dan daging,” kata Dirjen.
Menurutnya, kebiasaan mengkonsumsi susu sebagai asupan protein hewani sangat baik pengembangan generasi yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045. “Asupan protein hewani menjadi hal yang mutlak untuk mewujudkan Indonesia Emas,” katanya.
Seperti diketahui pada kegiatan pelepasan dan pembekalan mahasiswa KKN-PPM kali ini, sedikitnya 7.162 mahasiswa akan diterjunkan di 35 provinsi. Di lokasi KKN-PPM, mahasiswa diharapkan bisa memberikan motivasi dan berkontribusi dalam menginspirasi kegiatan pengabdian di berbagai wilayah pelosok negeri. Penerjunan mahasiswa KKN-PPM dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, para kepala daerah, jajaran pimpinan universitas, fakultas/sekolah di lingkungan UGM, para Koordinator Wilayah (Korwil) dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta para mitra.
Penulis: Gusti Grehenson
Foto: Firsto