Universitas Gadjah Mada berhasil meraih lima penghargaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Awards yang diselenggarakan Kemdiktisaintek RI di Jakarta, Minggu (26/10) lalu. Kelima penghargaan tersebut yakni Perguruan Tinggi dengan Pembinaan Terbaik pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025 pada Klaster I, Perguruan Tinggi Terproduktif pada Program Kreativitas Mahasiswa Skema Pendanaan Tahun 2025 pada Klaster I, Perguruan Tinggi Terproduktif pada Program Kreativitas Mahasiswa Skema Insentif Tahun 2025 pada Klaster I, Kelompok Mahasiswa dengan Luaran PKM Terinformatif pada PKM tahun 2025, dan juga Kelompok Mahasiswa PKM Gagasan Futuristik Tertulis Terbaik Tahun 2025.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., mengapresiasi hasil kerja keras kolektif para mahasiswa ini. Bersama rasa syukurnya, ia menambahkan bahwa pencapaian ini bukanlah sebuah akhir, melainkan tanda dari awal yang baru. “Saya kira perjuangan belum berhenti di sini. Ini baru awalnya. Karena ujung dari semuanya adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang akan dilaksanakan pada akhir bulan November nanti. Kita harapkan penghargaan ini bisa menjadi penyemangat bagi para pembina dan mahasiswa untuk bertarung maksimal di arena PIMNAS di Makassar nanti, ” jelasnya, Selasa (4/11) di kantor Ditmawa.
Bagi Hempri, prestasi ini merupakan bukti dari kepedulian UGM terhadap pembinaan kegiatan kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus. Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 26 komunitas lomba, yang di dalamnya ada tim khusus beranggotakan dosen dan praktisi kompeten yang bertujuan untuk menunjang dan membimbing mahasiswa agar dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. “Jadi, pembinaan menjadi kunci penting untuk meraih prestasi terbaik,” tegasnya.
Lebih lanjut, selain dari PKM, Hempri pun menjelaskan bahwa UGM juga telah meraih beberapa prestasi besar pada tahun ini, seperti masuk tiga besar di MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) yang di tahun sebelumnya hanya masuk sepuluh besar, menjadi juara umum di KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) dengan meraih tiga emas dari lima yang tersedia, dan juga yang terbaru di Kompetisi Manajemen Keuangan (KPMK) yang mana UGM berhasil meraih dua medali emas, terbanyak di antara peserta lain. Selain itu, masih berbagai perlombaan lain juga menanti, seperti Satria Data, Mapres, juga Kompetisi Abdi Daya Ormawa.
Meski banyak menorehkan prestasi, Hempri menegaskan pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkelanjutan atas berbagai capaian prestasi yang diraih mahasiswa dengan memperbaiki pola dan sistem pembinaan yang ada, juga melakukan sosialisasi yang masif ke fakultas dan juga mahasiswa. “Dari sisi struktural, selain adanya insentif prestasi seperti biasanya, kita juga memberikan rekognisi prestasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Harapannya, dengan adanya berbagai insentif dan rekognisi ini, prestasi mahasiswa bisa semakin meningkat dan optimal,”ungkapnya.
Ada pun tantangan yang dihadapi pada tahun selanjutnya untuk tetap mempertahankan prestasi dan produktivitas ini adalah bagaimana caranya untuk tetap mensinergikan berbagai program kreativitas yang ada di Ditmawa maupun di luar Ditmawa. Salah satu contohnya, adalah dengan melakukan kolaborasi lintas direktorat. “Dengan kolaborasi lintas kerja seperti ini, program bisa berjalan lebih sinergis dan optimal,” jelasnya.
Terakhir ia menekankan bahwa di balik segala pencapaian yang ada, yang paling penting dari itu semua adalah proses. Menurutnya, ketika proses dijalani dengan baik, hasil tidak akan mengkhianati. “Saya yakin teman-teman sudah memiliki inisiatif dan semangat yang tinggi. Kita punya banyak talenta unggul, tinggal bagaimana mengasahnya dengan konsep pembinaan yang lebih integratif dan komprehensif. Universitas hanya memfasilitasi apa yang sebenarnya sudah dimiliki mahasiswa. Jadi tetaplah bersemangat, jangan menyerah, dan terus pelihara need for achievement, dorongan untuk berprestasi,” pesannya.
Penulis : Leony
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Ditmawa
