Universitas Gadjah Mada kembali memperoleh penghargaan atas kinerja kehumasan dan komunikasi publik dalam The 3rd Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2024 yang digelar pada Jumat (26/7) di Kota Malang. UGM berhasil memboyong dua gelar Gold Winner pada Kategori Program Kehumasan Strategis berbasis praktik DEI, Sub Kategori Keberpihakan Terhadap Disabilitas, serta pada Kategori Program kehumasan Strategis berbasis praktik ESG, Sub kategori Lingkungan, Penanganan Polusi dan Sampah.
IDEAS sendiri merupakan ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh PR Indonesia Group. Kompetisi ini difokuskan untuk mengukur program dan praktik terbaik dalam penerapan komunikasi Diversity, Equity, Inclusion (DEI) dan Environment, Social, Governance (ESG) yang terbuka untuk profesional humas dari Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D), perguruan tinggi, BUMN, anak perusahaan BUMN, BUMD, RSUP/RSUD, korporasi multinasional, korporasi swasta nasional, LSM, hingga organisasi non-profit di seluruh Indonesia.
“Tahun ini IDEAS mendapatkan animo luar biasa dari peserta dengan total entri 118. 68 Entri dari 47 institusi berhasil masuk ke babak final dan proses penjurian telah dilaksanakan secara hibrida pada 20-21 Juni kemarin,” tutur Asmono Wikan, pendiri sekaligus CEO PR Indonesia Group, saat memberikan sambutan kemarin. Ia menambahkan, tingginya animo peserta pada ajang IDEAS di tahun ini menunjukkan bahwa praktik DEI dan ESG semakin vital bagi setiap organisasi.
Keikutsertaan UGM dalam kompetisi IDEAS 2024 karena UGM memiliki komitmen terhadap isu-isu keberlanjutan yang diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk dalam kegiatan kehumasan dan komunikasi publik. “Penghargaan ini merupakan wujud nyata UGM sebagai Universitas Pancasila dan Nasional,” terang Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M. selaku Sekretaris Universitas.
Ia menerangkan, komitmen UGM menjadi kampus yang inklusif termasuk ramah bagi penyandang disabilitas tertera dalam rencana strategis (renstra) UGM 2022-2027 untuk mewujudkan kampus yang sehat, aman, ramah lingkungan, berbudaya, dan bertanggung jawab secara sosial. Pengembangan Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang telah dirintis sejak tahun lalu, serta keberadaan UKM Peduli Difabel, memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. “Best practice inilah yang kami angkat dalam penyusunan materi kompetisi, karena keberadaan ULD dan UKM Peduli Difabel berkontribusi terhadap pencapaian SDGs 4 terkait memastikan pendidikan inklusif berkualitas dan merata,” tutur Andi.
Andi melanjutkan, komitmen serta kontribusi UGM terhadap isu keberlanjutan sejalan dengan misi UGM dalam menjalankan kegiatan tridarma perguruan tinggi serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.
Di tahun 2024, UGM masuk ke dalam jajaran 100 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberikan kontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 1, 7, 8, dan 9, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh salah satu lembaga pemeringkatan ternama, Times Higher Education (THE). Hal serupa juga terjadi pada pemeringkatan UI GreenMetrics yang menempatkan UGM di posisi ketiga di tahun 2023 lalu sebagai The Most Sustainable University di Indonesia.
“UGM telah mengembangkan strategi pengolahan sampah secara mandiri dan berwawasan lingkungan. Kami selalu mengupayakan untuk mewujudkan zero waste campus. Sudah banyak praktik baik yang kami lakukan dan keikutsertaan UGM dalam kompetisi IDEAS ini menjadi salah satu cara untuk menilai sejauh mana dampak strategi komunikasi yang telah dijalankan, juga untuk mendapatkan masukan pada hal-hal yang masih bisa kita tingkatkan,” imbuh Andi.
Ada lima juri yang diterjunkan untuk melakukan penilaian dalam kompetisi ini. Mereka adalah Asmono Wikan (pendiri dan CEO PR Indonesia Group), Emilia Bassar (CEO Center for Public Relations, Outreach and Communication), Dyah Indrapati (ahli dalam praktik DEI), Herry Ginanjar (ahli dalam praktik ESG dan pendiri etKomunika), serta Janette Maria Pinariya (Wakil Rektor I LSPR Institute).
Penulis/Foto: Triya Andriyani