Kompleksitas tantangan perkembangan ekosistem nasional maupun global menuntut Universitas Gadjah Mada untuk bersikap adaptif dan inovatif, dengan didukung oleh kepemimpinan yang berkarakter, tangkas, serta berkelanjutan. Sebagai Universitas Nasional, semangat kebangsaan dan keadaban dalam membangun karakter generasi masa depan juga menjadi bagian dari mandat UGM dalam mengembangkan program pendidikan dan pembelajaran.
Untuk mendukung kualitas dan kompetensi lulus serta meningkatkan kontribusi UGM dalam pembangunan nasional dan global. UGM melakukan kerja sama dengan Pemerintah Pusat, Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Daerah, Industri, Yayasan hingga lembaga swadaya masyarakat. Atas hasil capaian dalam menjalin kerja sama baik mitra nasional maupun internasional, UGM medapat penghargaan gold winner untuk kategori Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Pemerintah atau LSM Terbaik dan penghargaan silver winner untuk kategori Perguruan tinggi dengan kerja sama internasional terbaik. Penghargaan ini diberikan pada malam penghargaan Anugerah Kementerian Diktisaintek yang diselenggarakan pada Jumat (13/12) di Jakarta.
Atas penghargaan tersebut, Direktur Direktorat Kemitraan dan Relasi Global (DKRG), Prof Dr. Puji Astuti, mengaku bersyukur bahwa pemerintah mengapresiasi atas capaian kerja sama yang sudah dilakukan oleh UGM dalam menjalin relasi baik tingkat nasional maupun internasional. Menurut Puji, berbagai kerja sama yang dilakukan UGM, dimaksudkan untuk mendukung program mobilitas mahasiswa, pertukaran dosen hingga kerja sama publikasi internasional bersama. Bahkan untuk kerja sama dengan pemerintah pusat, pemda, industri, yayasan hingga lembaga swadaya masyarakat, diharpakan makin meningkatkan reputasi dan kontribusi UGM dalam meyumbangkan hasil pemikiran, hilirisasi inovasi riset hingga melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Selain mendorong intensifikasi mobilitas mahasiswa, UGM juga memfasilitasi mobilitas dosen melalui 59 kegiatan internasional yang difasilitasi Direktorat Kemitraan dan Relasi Global. Untuk mendorong partisipasi unit kerja dalam kegiatan internasional, kata Puji, Direktorat Kemitraan dan relasi Global (DKRG) menyalurkan Hibah Summer Course, Hibah International Team Teaching, dan Hibah International Joint Supervision. “Sepanjang tahun 2024, UGM memberikan 5 Hibah Summer Course yang total melibatkan 50 dosen asing dan 200 mahasiswa asing. Tema-tema Summer Course merupakan tema-tema yang berorientasi pada penguatan flagship UGM dan pencapaian Sustainable Development Goals,” katanya, Senin (23/12), di Kampus UGM.
Salah satu upaya UGM memfasilitasi kemitraan internasional untuk memperkuat ekosistem inovasi, UGM berpartisipasi aktif dalam 14 konsorsium internasional. Tidak hanya menjadi anggota aktif dalam konsorsium-konsorsium tersebut, imbuhnya, tetapi juga menjadi koordinator dalam penyusunan concept note dan pelaksanaan kerjasamanya. “Dalam proses pembentukan konsorsium InuCOST, melibatkan 3 universitas di Belanda dan 5 universitas di Indonesia, UGM berperan aktif sebagai interface yang memfasilitasi komunikasi antara universitas di Belanda, universitas di Indonesia, dan DRPTM Dikti selaku penyalur dana LPDP yang didedikasikan untuk konsorsium ini sebesar 400,000 euro per tahun,” katanya.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri, DKRG UGM, Ir. Johan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., melalui penghargaan ini makin memotivasi pihaknya untuk dapat memperkuat sinergi dan terus mempererat jalin kerja sama. Baginya, penganugerahan ini tidak lepas dari dukungan internal UGM serta kerja sama pihak eksternal, terutama pemerintah dan LSM yang telah memberikan dukungan. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang baik dengan mitra yang sudah terjalin. Ke depannya, kami berharap kerja sama itu bisa makin meningkat, tidak hanya angka, tetapi juga dampak yang makin luas ke masyarakat,” ujar Johan.
Menurut Johan, mitra kerja sama tidak hanya berperan sebagai penyedia dana penelitian, tetapi juga penyumbang topik dan isu penelitian. Ia mencontohkan, mitra pemerintah dapat menginisiasi riset kolaboratif dan kajian tentang suatu masalah yang sedang terjadi. Melalui kerja sama di bidang penelitian, UGM dapat menghasilkan output berupa paten, buku, modul, hingga publikasi. Output tersebutlah yang dapat mendorong reputasi dan nama UGM di berbagai pemeringkatan nasional dan internasional.
Tak hanya bergantung dengan mitra yang sudah ada, UGM juga aktif memperluas dan memperdalam kerja sama di masa mendatang “Sebagai fasilitator, kami bantu memfasilitasi universitas untuk memetakan mitra potensial yang bisa disinergikan untuk kerja sama selanjutnya,” pungkas Johan.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto