
Universitas Gadjah Mada kembali berhasil mempertahankan prestasi dalam tiga tahun berturut-turut sebagai perguruan tinggi terbaik dalam pengelolaan website dan majalah internal kampus. Penghargaan ini diberikan di ajang Anugerah Serikat Perusahaan Pers (SPS) Awards di Hall Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (23/5).
Dalam ajang kali ini, UGM berhasil meraih penghargaan Silver Sinner untuk Sub Kategori Majalah Internal Universitas Terbaik untuk Majalah KABAR UGM Edisi I/2024, disusul oleh Universitas Indonesia melalui majalah UIMAGZ Edisi XXV/2024. Untuk tahun ini, tidak ada satupun majalah internal kampus yang berhasil meraih penghargaan Gold Winner. Padahal sebelumnya dalam dua tahun berturut-turut penghargaan Gold Winner berhasil diraih oleh majalah KABAR UGM.
Sedangkan untuk sub kategori website universitas terbaik, UGM dengan website https://ugm.ac.id/ berhasil meraih penghargaan silver winner, sekaligus mengukuhkan sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang mendapat penghargaan di kategori ini. Dengan demikian, untuk ketiga kalinya UGM mendapat penghargaan sebagai perguruan tinggi terbaik dalam pengelolaan website.
Sekretaris Universitas Dr. Andi Sandi menyampaikan ucapan selamat kepada tim pengelola website dan tim pengelola majalah KABAR UGM yang telah berhasil meraih penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh lembaga SPS ini. Menurut Sandi, tidak mudah untuk lolos dan mendapat penghargaan ini karena diseleksi ketat oleh para juri yang merupakan insan pers dan para profesional dalam bidangnya masing-masing. “Penghargaan ini semakin memotivasi rekan di Humas dan pemberitaan untuk bekerja lebih baik lagi untuk meraih hasil yang terbaik,” ungkapnya.
Menurut Sandi, penghargaan dari SPS ini menjadi pengakuan dari pihak luar terhadap kanal informasi yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi maupun berbagai pendapat dan pemikiran para dosen terhadap berbagai fenomena sosial maupun persoalan bangsa dan negara. “Kita bersyukur, apa yang kita sudah lakukan ini mendapat apresiasi. Namun apa yang belum kita capai di kategori lainnya menjadi masukan bagi kita untuk terus melakukan perbaikan secara terus menerus,” pesannya
Seperti diketahui dalam Anugerah SPS Awards ini menjadi ajang kompetisi bergengsi sebagai bentuk apresiasi karya jurnalistik yang unggul dari rekan-rekan media, pers kampus, serta korporasi atau institusi di seluruh Indonesia. Dalam acara malam pemberian penghargaan kali ini dihadiri 400 pimpinan perusahaan pers, pimpinan humas lembaga pemerintah dan korporasi, serta pengelola pers mahasiswa se-Indonesia.
Januar P. Ruswita, selaku Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS), mengatakan Pers Indonesia sebagai pilar informasi adalah keniscayaan. Maka dari itu, keberlangsungan industri pers sudah selayaknya mendapat perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun seluruh pendukung ekosistem bisnis pers.“Keberpihakan terhadap informasi yang jernih akan menghasilkan generasi “emas”. Pembiaran terhadap masifnya penyebarluasan disinformasi, hoaks, ujaran kebencian, diskriminasi, penipuan,pornografi, bullying, trolling, doxing, sama saja membiarkan kegelapan di masa depan,” katanya.
Memasuki gelaran yang ke-16 tahun ini, SPS Awards menghadirkan beberapa kategori kompetisi, yakni: Indonesia Print Media Awards (IPMA), Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), Indonesia Young Readers Awards (IYRA), Indonesia Students Media Awards (ISMA), dan Indonesia Digital Media Awards (IDMA).
Terdapat tujuh tokoh yang menjadi Dewan Juri SPS Awards tahun ini dengan latar belakang praktisi di bidang desain grafis, branding, digital, media sosial, foto jurnalisme, marketing, periklanan, komunikasi massa, dan tentunya jurnalisme diantaranya Sapto Anggoro selaku jurnalis senior dan pakar komunikasi dari Fisip UI Prof. Dr. Ibnu Hamad.
Selanjutnya, Asmono Wikan selaku Founder PR INDONESIA Group dan Sekjen SPS; Sari Soegondo sebagai pakar komunikasi sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia; Oscar Motuloh sebagai Foto Jurnalis senior di Dewan Eksekutif Masyarakat Fotografi Indonesia; Jonathan Kriss sebagai pakar branding, desain grafis, dan digital serta Danu Kusworo sebagai jurnalis foto senior KOMPAS.
Penulis : Gusti Grehenson