Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi Quacquarelli Symonds (QS) kembali merilis QS Sustainability Ranking 2026. Berdasarkan pengumuman resmi yang dirilis Selasa (18/11), UGM berhasil menduduki peringkat pertama di Indonesia dengan skor keseluruhan 72,3. Sedangkan pada tingkat global, UGM menempati peringkat 409 dari 2.002 institusi.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyambut gembira atas pencapaian UGM untuk keberlanjutan ini. Dengan ranking terbaru ini, disebutnya, UGM kembali menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui capaian yang diraih dalam pemeringkatan perguruan tinggi QS Sustainability Ranking 2026.
Dengan melakukan pendekatan kolaboratif dan berbasis keberlanjutan, Rektor menyampaikan, UGM akan terus memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tingkat nasional maupun global. “Capaian ini merupakan hasil dari kerja kolektif seluruh unsur universitas yang secara konsisten mengarahkan upaya UGM menuju pembangunan yang inklusif dan berkeadilan,” ujarnya di Kampus UGM, Senin (24/11).
Seperti diketahui, pemeringkatan QS Sustainability menilai berdasarkan tiga kategori yaitu Environmental Impact, Social Impact dan Governace. Pada kategori Social Impact, UGM meraih peringkat satu nasional dengan skor 75,5. Capaian ini juga ditunjukkan dengan peningkatan skor jika dibandingkan skor tahun 2025 yakni sebesar 65,4.
Lebih lanjut, UGM juga menunjukkan keunggulan pada empat sub-kategori Social Impact, antara lain Employability and Opportunities (dengan skor 81,4 meningkat dari skor tahun 2025 sebesar 66,5), Equality (dengan skor 77,0 meningkat dari skor tahun 2025 sebesar 66,0), Health & Wellbeing (dengan skor 60,5 meningkat dari skor tahun 2025 sebesar 47,4), serta Impact of Education (dengan skor 57,8 meningkat dari skor tahun 2025 sebesar 51,3).
Sedangkan pada kategori Environmental Impact, UGM memiliki skor 64,2. Capaian ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan skor tahun 2025 sebesar 62,1. Melalui kontribusi signifikan dalam sub-kategori environmental research, UGM berhasil mempertahankan posisinya dan terus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan melalui berbagai pusat studi dan learning center, yang berfokus pada konservasi, agroteknologi berkelanjutan, serta energi terbarukan.
Selain itu, implementasi target pengurangan karbon dalam Renstra 2022-2027 semakin diperkuat dengan program kendaraan non-emisi, meliputi sepeda kampus, bus listrik, serta penggunaan motor listrik di lingkungan kampus. Komitmen menuju net–zero 2050 diwujudkan melalui peningkatan efisiensi energi, pemanfaatan panel surya, serta penyelenggaraan pelatihan lingkungan tahunan untuk memperkuat literasi dan kapasitas sivitas akademika.
Rektor UGM menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari komitmen UGM dalam menyediakan layanan kesehatan komprehensif, dukungan bagi kelompok rentan, serta pelaksanaan program pengabdian masyarakat berbasis komunitas. Integrasi prinsip Equality, Diversity, and Inclusion (EDI) yang konsisten dilakukan oleh UGM turut memperkuat dampak sosial kampus. “Pencapaian ini sekaligus menegaskan posisi UGM sebagai universitas berkelas dunia yang berorientasi pada keberlanjutan,” imbuhnya.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Agung Nugroho
Foto : Firsto
