Didirikan sejak tahun 1962, Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Gadjah Mada telah menjadi bagian integral dalam kehidupan kampus. Kopma UGM tidak hanya menyediakan berbagai barang dan layanan yang dibutuhkan mahasiswa, tetapi juga menjadi wadah untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan solidaritas antar mahasiswa. Saat ini, Kopma UGM semakin berkembang dengan berbagai inovasi dan pembaruan agar tetap relevan dengan kebutuhan mahasiswa di masa sekarang. Salah satu inisiatif penting yang sedang dilakukan adalah rencana penambahan outlet baru yang bertujuan untuk memperluas aksesibilitas dan meningkatkan layanan bagi seluruh mahasiswa di kampus UGM.
Kini, Kopma UGM resmi bekerja sama dengan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) untuk menghadirkan UGM Shop GIK yang diproyeksikan akan menjadi wajah depan GIK. Berlokasi di area strategis, Zona A GIK atau tepat di depan Boulevard UGM, menjadikan UGM Shop GIK sebagai titik sentral bagi aktivitas dan interaksi komunitas UGM serta masyarakat luas. Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa), Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si mengungkapkan UGM Shop GIK ini nantinya akan mengusung konsep baru dengan menitikberatkan pada nilai kolaborasi dan modernisasi Kopma UGM. “Kolaborasi menjadi nilai penting yang kami pegang dalam mengembangkan outlet tersebut, dimana kami akan melibatkan mahasiswa, fakultas, maupun swasta untuk memaksimalkan potensi yang ada, terutama dalam proses hilirisasi penelitian maupun kreasi civitas akademika UGM,” ungkap Hempri, Senin (13/1).
“Secara historis, Kopma dari dulu ada di Gelanggang Mahasiswa, nantinya keberadaan UGM Shop GIK menjadi bagian dari komitmen UGM untuk melakukan transformasi Koperasi Mahasiswa agar lebih baik dan berkembang,” Lanjut Hempri. Menurutnya, proses transformasi Kopma ini tentunya tidak hanya berpindah secara fisik akan tetapi juga ada proses perubahan dalam tata kelola Kopma dengan mengembangkan prinsip koperasi multi pihak dan juga melakukan proses perubahan dalam inovasi-inovasi pelayanan Kopma, misalnya soal benefit atau keuntungan yang diperoleh ketika menjadi anggota Kopma.
Hempri berujar, komunikasi intens antara Kopma, pihak Rektorat dan juga DitMawa telah dilakukan dengan melibatkan penasihat dan pembina Kopma terkait transformasi koperasi. Tidak hanya itu, dalam prosesnya, pengurus juga ikut andil dalam kelancaran dan jejak pendapat dari anggota koperasi yang merupakan mahasiswa UGM. Setelah itu banyak dilakukan diskusi bersama pengelola GIK terutama terkait konsep dan teknis implementasi, dengan menyelaraskan konsep dan nilai yang diusung GIK dengan konsep dan nilai yang dimiliki Kopma UGM. “Diskusi hingga saat ini masih berlangsung untuk mengawal implementasi agenda transformasi yang sedang berjalan,” ujarnya.
Menyoal kekhawatiran mengenai aksesibilitas lokasi baru bagi mahasiswa, Hempri meyakini tidak akan ada masalah berarti mengingat lokasi UGM Shop GIK ini nantinya berada di sekitaran Boulevard UGM dan merupakan lokasi yang sama digunakan oleh Kopma beberapa tahun yang lalu. Selain itu, menurut Hempri, pengelola GIK juga sudah beberapa kali menyelenggarakan event yang berpotensi menarik traffic kunjungan. Kolaborasi dengan fakultas juga turut berkontribusi dalam menjaga traffic di outlet baru tersebut. “Kolaborasi antara UGM, GIK, mahasiswa, dan swasta akan diwujudkan salah satunya dalam hal kualitas produk yang tinggi, jadi nanti UGM Shop GIK ini akan berusaha menawarkan produk yang lebih premium,” tutup Hempri.
Chief Executive Officer (CEO) GIK UGM, Alfatika Aunuriella Dini, S.H., M.Kn., Ph.D mengungkapkan sebagai bagian dari UGM Shop GIK, Kopma mendapatkan momentum untuk meningkatkan visibilitasnya melalui desain interior yang mengusung konsep modern dan selaras dengan identitas GIK. Dengan hadirnya fasilitas display yang inovatif dan estetik, Kopma akan tampil lebih menarik, relevan, serta mampu bersaing di era kompetitif saat ini. “Tidak hanya berhenti di transformasi fisik, kolaborasi ini membuka peluang besar bagi Kopma untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. GIK dan Kopma berencana mengembangkan program-program kolaboratif, mulai dari gagasan kreatif, desain produk, hingga strategi bisnis dan pemasaran,” ungkap Alfatika.
Menurut Alfatika, beberapa rencana pengembangan strategis UGM Shop GIK meliputi Co-Branding dengan brand besar Yogyakarta seperti Dagadu dan Starcross untuk memperkuat identitas lokal dengan daya tarik global. Selanjutnya adalah kolaborasi Cross-Market dengan Intellectual Properties (IP) Populer seperti Jogfest Merchandise Project dan Music Merch Festival yang akan membuka peluang baru di segmen pasar kreatif. Terakhir, berupa kerja sama dengan seniman yang bertujuan menggali potensi kreativitas untuk menciptakan produk unik yang mampu menarik minat pasar yang lebih luas. Melalui langkah-langkah ini, Kopma dan GIK tidak hanya memperkuat eksistensi di bidang bisnis tetapi juga memperluas jejaring inovasi, menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif, dan meningkatkan daya beli masyarakat. “Sinergi ini diharapkan mampu membawa Kopma menuju posisi yang lebih kuat dan strategis di dunia bisnis kampus maupun di kancah yang lebih luas,” pungkasnya.
Penulis: Triya Andriyani
Foto. : Dokumentasi Kopma dan GIK UGM