
Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) bekerja sama dengan Keluarga Alumni Hukum Gadjah Mada (KAHGAMA) dan Sirah Travel resmi meluncurkan ajang Jogja Run’nShine pada Jumat (18/7) di GIK UGM. Kegiatan ini menjadi momentum hadirnya ajang lari rekreasional pertama di Indonesia yang menggabungkan unsur olahraga, seni, musik, serta kuliner lokal dalam satu pengalaman.
Jogja Run’nShine akan digelar pada 14 September 2025 mendatang di kawasan GIK UGM dan terbuka bagi semua kalangan, mulai dari pelari profesional, komunitas olahraga, mahasiswa, wisatawan, hingga keluarga. Mengusung konsep inklusivitas dan kebudayaan, acara ini dirancang sebagai ruang pertemuan antarmasyarakat dengan latar belakang berbeda.
Direktur Utama GIK UGM, Alfatika Aunuriella Dini, menyampaikan bahwa Jogja Run’nShine terinspirasi dari semangat Jogja Renaissance yang menempatkan Yogyakarta sebagai pusat peradaban unggul berbasis ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai keberadaban. “Jogja Run’nShine bukan sekadar ajang lari. Ini adalah perayaan energi kota melalui interaksi komunitas, pertunjukan seni dan budaya, serta eksplorasi kekayaan lokal. Inilah makna renaissance yang ingin kami hidupkan kembali,” ujarnya.
Lebih dari sekadar kegiatan olahraga, acara ini mengusung prinsip Sinergi 5K: Kampus, Keraton, Kampung, Komunitas, dan Korporasi. Konsep ini diwujudkan melalui rute lari yang akan melewati titik-titik penting budaya di Kota Yogyakarta dan pelibatan beragam pemangku kepentingan. “Pendekatan lintas sektor ini diharapkan mampu menciptakan ruang partisipatif yang menghubungkan institusi pendidikan, komunitas budaya, pelaku seni, UMKM kuliner, dan sektor swasta,” terang Septyadi Pityanta, Race Director dari Jorace Sport Event Organizer.
Kekayaan budaya lokal juga hadir dalam bentuk visual dan artistik, mulai dari maskot acara hasil kolaborasi dengan Studio HEIMLO hingga jersey resmi yang dirancang bersama duo seniman visual TEMPA. Selain itu, acara ini turut menghadirkan pembukaan kembali Galeri Bulaksumur sebagai ruang eksplorasi imaji yang merepresentasikan konsep poros Bulaksumur-Gampingan.
Supervisor Program Experience GIK UGM, Gilang W. April, menambahkan bahwa ajang ini diharapkan menjadi titik temu lintas generasi dan sektor yang memperkuat posisi Yogyakarta sebagai ruang hidup yang kreatif, sehat, dan harmonis. “Jogja Run’nShine menjadi ruang untuk mempererat kolaborasi dan membangun antusiasme publik dalam merayakan kebudayaan lewat aktivitas positif dan sehat,” ujarnya.
Acara puncak Jogja Run’nShine akan dimeriahkan oleh musisi nasional, Sal Priadi, dan menyuguhkan berbagai kegiatan pendukung seperti pertunjukan seni, panggung musik, dan festival kuliner.
Ketua KAHGAMA, Prof. Paripurna P. Sugarda, menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai bentuk nyata kontribusi alumni hukum UGM dalam memperkuat semangat kebersamaan, kesehatan, dan kecintaan terhadap Yogyakarta melalui medium kreatif yang menyenangkan.
Melalui penyelenggaraan Jogja Run’nShine, Universitas Gadjah Mada kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan riset, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi sosial, kebudayaan, dan sinergi komunitas. Inisiatif ini mencerminkan semangat UGM dalam membangun ekosistem kampus yang hidup, terbuka, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Penulis : Bolivia Rahmawati
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto