UGM sebagai salah satu kampus yang banyak menjadi tujuan siswa-siswi untuk jenjang perguruan tinggi kembali mengumumkan penerimaan mahasiswa baru tahun 2024. Berbagai program studi tingkat sarjana dan vokasi ditawarkan dengan kriteria dan kuota tertentu. Sebagaimana pelaksanaan di tahun sebelumnya, pemilihan program studi tidak bergantung sepenuhnya pada jurusan di sekolah asal masing-masing. UGM juga berkomitmen untuk menciptakan keragaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kualitas pendidikan itu akan menjadi lebih bermakna ketika kita memiliki subjek-subjek mahasiswa yang memiliki background budaya yang berbeda. Background di sini bukan hanya orang Jawa, Bali, Sumatera, dan sebagainya, tapi juga background budaya, agama, asal negara, itu lebih penting untuk memperkaya kualitas pendidikan kita. Bagaimana mahasiswa kita bisa berinteraksi dengan masyarakat dari background yang berbeda,” ujar Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM. Menurutnya, keberagaman akan mendorong proses belajar yang lebih komprehensif dan tidak terbatas pada ilmu pengetahuan saja, namun juga ilmu sosial dan budaya masyarakat.
Komitmen UGM tersebut diterapkan guna memberikan kesempatan luas bagi setiap siswa-siswi untuk menjadi salah satu insan UGM. Secara umum, UGM membuka dua jenis seleksi, yaitu seleksi nasional dan mandiri. Seleksi nasional terdiri dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Sedangkan untuk seleksi mandiri terbagi menjadi program reguler dan International Undergraduate Program (IUP). Bagi program reguler, jalur seleksi yang bisa diikuti adalah seleksi mandiri berdasarkan prestasi atau disebut Penelusuran Bibit Unggul (PBU), dan berbasis tes atau UM UGM Computer Based Test (CBT).
“Untuk UM UGM PBU secara umum ada tiga kategori. Pertama, bibit unggul karena kompetensinya bagus tapi berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Kedua adalah karena memiliki prestasi yang unggul, baik dari prestasi bersifat IPTEK ataupun minat dan bakat. Selain itu kita juga tahu bahwa ada kandidat unggul yang berasal dari daerah yang perlu diafirmasi, seperti daerah 3T dan daerah di mana UGM memiliki mitra dalam menerapkan Tri Darma perguruan tinggi,” terang Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD, selaku Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM. Jalur seleksi ini khusus untuk mencari insan-insan berprestasi dari seluruh pelosok negeri.
Selain jalur reguler, UGM juga membuka kelas internasional atau IUP dalam tiga gelombang. Proses seleksi IUP cukup berbeda dengan reguler, karena setiap fakultas memiliki materinya masing-masing, Calon mahasiswa tidak hanya akan diuji kemampuan bahasa Inggrisnya saja, namun juga kognitif, potensi akademik, menulis essay, dan Leadership Group Discussion. Total terdapat 26 program studi dari 11 fakultas yang membuka kelas IUP ini. Saat ini, calon mahasiswa sudah dapat mulai mengikuti proses seleksi nasional, yaitu SNBP hingga bulan Maret mendatang. Kemudian disusul dengan SNBT pada bulan April, dan pelaksanaan UM UGM yang akan segera diinformasikan.
Tak hanya menjelaskan jalur penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Prof. Gandes juga menampik isu SNBP tentang prioritas putra-putri daerah. “Kita ingin mencapai keberagaman di UGM, sehingga tidak ada tujuan untuk (memprioritaskan) satu kota saja. Nilai-nilai tersebut akan diolah sedemikian rupa kemudian kita potong sesuai kuota yang tersedia. Untuk program reguler, di tahun 2024 ini nanti 30% akan diambil dari jalur SNBP, 30% dari jalur SNBT, dan 40% dari jalur UM (PBU dan CBT). Jadi tahun 2024 ini yang reguler itu kuotanya 9.362, sehingga yang akan diterima dari jalur SNBP 2.821, SNBT juga sama, UM 3.720, dan IUP 1.010,” ungkap Prof. Gandes. Kuota tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan oleh calon mahasiswa dengan maksimal sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan masing-masing.
Penulis: Tasya