Universitas Gadjah Mada menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk mahasiswa yang berhalangan pulang ke kampung halaman karena tengah menjalani studi di Yogyakarta. Rencananya pihak UGM bekerja sama dengan KPU DIY menyiapkan 9 TPS yang berada di lima lokasi di sekitar kampus. “Sudah terdaftar 2.611 calon pemilih yang masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap). Di TPS khusus ini mereka hanya mencoblos Capres dan Cawapres,” kata Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Dr. Hempri Suyatna, dalam Diskusi Pojok Bulaksumur yang bertajuk Kesiapan UGM menjelang Pemilu 2024, Jumat (24/11), di Kampus UGM.
Hempri menyebutkan, selain UGM ada 14 perguruan tinggi lainnya yang disiapkan untuk lokasi TPS khusus bagi mahasiswa dari luar DIY yang ingin menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari mendatang.
Meski demikian, Hempri menegaskan pihaknya masih menerima jika ada mahasiswa yang ingin mendaftar untuk bisa memilih di TPS khusus kampus UGM. “Kita fasilitasi DPT tambahan untuk kuota 81 mahasiswa dan masih kita buka sampai H-30 jelang pemilu, nanti kita fasilitasi dengan membuat surat keterangan belajar dari Ditmawa,” katanya.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Umi Istianah, menyambut baik dibukanya TPS khusus di kampus UGM untuk memfasilitasi mahasiswa yang berasal dari luar DIY menggunakan hak pilihnya. Ia pun akan mendorong mahasiswa dari kampus Poltekkes Yogyakarta bisa memanfaatkan TPS khusus ini. “Mahasiswa kami dari 34 provinsi. Ada sekitar 4.000 an mahasiswa dan 60 sampai 70 persen berasal dari luar DIY. Kami senang sekali adanya TPS khusus di UGM,” ujarnya.
Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Dr. dr. Rustamadji, menyampaikan bahwa UGM akan ikut berkontribusi menyukseskan pelaksanaan pemilu 2024 mendatang dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam menggunakan hak suaranya untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden dan calon anggota legislatif.
“Kita akan menerjunkan sebanyak 1.403 mahasiswa KKN pemantau pemilu dengan 43 Dosen Pembimbing Lapangan,” katanya.
Rencananya, kata Rustamadji, para mahasiswa ini akan diterjunkan di berbagai wilayah diantaranya DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi hingga sebagian Sumatera. Meski begitu, kegiatan KKN tematik ini tidak hanya melaksanakan program pemantau pemilu, namun juga melaksanakan tema program lainnya di bidang kesehatan, pengelolaan sampah hingga soal mitigasi bencana.
Penulis : Gusti Grehenson