Universitas Gadjah Mada (UGM), Sekolah Tinggi Teknologi Migas Balikpapan, dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menandatangani nota kesepahaman bersama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Senin (28/8).
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Migas Balikpapan, Dr. Lukman, S.T., M.T., menyampaikan STT Migas Balikpapan sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan UGM dalam bidang pengabdian masyarakat berupa penyelenggaraan KKN Bersama di Kabupaten Penajam Paser Utara. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya mendapatkan banyak tambahan pengetahuan terutama terkait penyelenggaraan program KKN dari UGM.
“Lima tahun lalu sudah melakukan penandatanganan MoU dan PKS tentang KKN Bersama. Banyak yang kami peroleh dari UGM dimana awalnya di kurikulum tidak ada KKN lalu menjadi ada mata kuliah KKN di kurikulum,”paparnya.
Lukman menjelaskan program KKN sebelumnya menjadi hal baru dan asing bagi STT Migas Balikpapan. Namun, saat ini KKN menjadi program yang diperlukan bagi mahasiswa. Karenanya ia berharap nantinya setelah penandatanganan MoU ada bimbingan dari UGM terkait KKN mulai dari perencanaan dan lainnya. Selain bimbingan terkait KKN, UGM juga diharapkan dapat memberikan pendampingan terkait program studi.
Bupati Kayong Utara, Drs. Citra Duani, mengutarakan kerja sama dilakukan dengan UGM dalam bidang peningkatan sumber daya manusia khususnya bidang kesehatan yakni program pendidikan dokter spesialis. Ia menyampaikan bahwa setiap tahun pihaknya menganggarkan 2 orang ASN untuk melanjutkan studi dokter spesialis. Karenanya melalui kerja sama ini diharapkan bisa memberi ruang bagi daerahnya untuk bisa menjalani pendidikan dokter spesialis di UGM.
Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan ucapan terima kasih kepada para mitra atas kepercayaannya untuk menjalin kerja sama dengan UGM. Melalui kerja sama ini memberikan kesempatan kepada UGM untuk berkontribusi terhadap pembangunan SDM di Kabupaten Kayong Utara dan pemberdayaan masyarakat di Balikpapan dan sekitarnya melalui KKN bersama. Harapannya kerja sama yang telah disepakati bisa segera ditindaklanjuti dengan memanfaatkan potensi masing-masing pihak dan disinergikan dalam kegiatan-kegiatan riil yang memberikan kemanfaatan bagi semua pihak dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
“Kerja sama dengan STT Migas ini merupakan perpanjangan untuk mengintensifkan apa yang sudah dihasilkan selama ini seperti kegiatan KKN atau kegiatan lain misal pengembangan dosen, inovasi, hilirisasi, serta KKN dengan tema khusus yang melibatkan masyarakat lokal,”ucapnya.
Rektor menjelaskan dalam pelaksanaan KKN UGM melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra seperti pemkab dan perguruan tinggi lokal. Dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan program KKN yang telah dibangun dapat berjalan secara berkelanjutan. Dengan begitu, berbagai program unggulan KKN UGM dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat
Sementara menanggapi kerja sama pelaksanaan pendidikan dokter spesialis dengan Pemkab Kayong Utara, Ova mengatakan bahwa implementasi Academic Health System (AHS) dilakukan untuk pemenuhan dan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis seperti yang dicanangkan Kementerian Kesehatan. AHS UGM telah menjalankan sejumlah program yang dirancang bersama Kemendikbudristek dan Kemenkes dalam pemenuhan dokter umum dan dokter spesialis berbasis AHS di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan seluruh Pulau Kalimantan.
“Konsep AHS ini sudah pernah kita komunikasikan dengan Provinsi Kalbar dengan menawarkan network lewat AHS. Harapannya dengan langkah ini bisa memenuhi kebutuhan dan pemerataan dokter spesialis di tanah air,”ucapnya.
Penulis: Ika
Foto: Firsto