Universitas Gadjah Mada kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi universitas yang unggul dan berwawasan global. Oleh karena itu, UGM berupaya menjadi kampus yang mendukung keberlanjutan dengan mendorong sivitas kampus ikut berkontribusi dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim sebagai salah satu tantangan yang juga dihadapi oleh masyarakat global. “Tentunya ini merupakan bekal yang luar biasa untuk anak-anak muda generasi masa depan, sehingga planet ini tetap bisa diselamatkan untuk kehidupan yang lebih sehat,” kata Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D, Emilia kepada wartawan, Kamis (19/12).
Dalam pidato Laporan Rektor, Ova mengatakan UGM juga terus berkomitmen untuk memperkuat kebangsaan dan membangun keadaban dengan dimulai dari langkah kecil dalam kolaborasi riset yang bertujuan untuk mencetak solusi nyata bagi tantangan bangsa. Bahkan UGM telah menghasilkan berbagai karya inovatif yang mendukung ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan transformasi digital.
Sementara Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Prof. Dr. Faruk, S.U., memberikan orasi ilmiahnya yang berjudul ‘Memperkuat Nasionalisme dan Keadaban Indonesia Modern untuk Mewujudkan Indonesia Adil, Makmur, dan Sejahtera,’. Ia menekankan peran penting pendidikan tinggi, termasuk UGM, dalam mencetak generasi yang memiliki wawasan nasionalisme yang tinggi serta kemampuan untuk mengembangkan keadaban bangsa di tengah dinamika global.
Bagi Faruk, melalui pendidikan, kita dapat membangun kapasitas manusia yang unggul, yang mampu menghasilkan kebijakan yang adil, menciptakan inovasi yang dapat meratakan kesejahteraan. “Dan yang terpenting, melalui pendidikan, kita dapat memperkuat karakter bangsa yang peduli terhadap keadilan sosial,” jelasnya.
Ia pun berpesan, UGM sebagai institusi pendidikan tinggi yang telah berusia 75 tahun, tidak hanya sekadar mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang tangguh, berbudi pekerti luhur, dan siap mengemban tugas besar dalam menciptakan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. “Melalui kolaborasi, inovasi, dan semangat kebangsaan, kita akan mampu mewujudkan Indonesia yang lebih baik, untuk masa depan yang lebih gemilang,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan Rapat Terbuka Dies Natalis ke-75, UGM memberikan beberapa penghargaan kepada beberapa figur atas dedikasi, kontribusi luar biasa, serta pengabdiannya yang telah memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Para penerima anugerah tersebut adalah Dr.apt Susanti, meraih Anugerah UGM dalam bidang Patologi dan Farmakologi Molekuler pada Kanker, Prof. Dr. dr Nyoman Kertia, Sp.PD-KR dalam bidang Obat-Obatan Herbal dan Kebudayaan, Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag., M.Si dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan, Alissa Wahid, M.Sc., Psikolog dalam bidang Moderasi Keberagaman dan Perdamaian. Di kesempatan yang sama, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si juga menjadi peraih Anugerah Hamengku Buwono IX atas jasanya dalam menjalankan setiap tugas pengabdiannya dalam bidang pendidikan, sosial, politik, dan kemanusiaan.
Selain itu, pemberian penghargaan rekognisi kontribusi juga diberikan kepada Dr.Ir. Basuki Hadimuljono, M.Sc atas usahanya yang besar dalam mewujudkan Wanagama Nusantara. Sebagai alumnus UGM, ia membawa komitmen untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya menciptakan ekosistem yang lebih baik di daerah inti Ibu Kota Nusantara. Dengan inovasi teknologi yang diterapkan, Basuki Hadimuljono berperan penting dalam memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Rapat Terbuka peringatan Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15, dilakukan di Grha Sabha Pramana ini dihadiri oleh sivitas akademika dan tamu undangan yang mengenakan pakaian adat nusantara. Dalam rapat terbuka ini, tampak beberapa tokoh nasional seperti Ketua MWA UGM Pratikno, Ganjar Pranowo, Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Wamen Hukum Eddy Hiarej.
Penulis : Triya Andriyani
Foro : Donnie