Universitas Gadjah Mada menerima hibah dua unit bus listrik dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang akan digunakan untuk menambah armada transportasi umum di lingkungan kampus UGM. Penyerahan bus secara simbolis dilakukan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, kepada Rektor UGM, Selasa (22/8) di Lapangan Pancasila UGM.
“Saya datang untuk menepati janji satu tahun yang lalu, sebagai bentuk partisipasi aktif mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Semoga bermanfaat, dan UGM menjadi salah satu kampus pionir dalam mengembangkan kendaraan berbasis listrik untuk menurunkan emisi,” ucap Bahlil.
UGM sendiri saat ini tengah merancang berbagai skema untuk mencapai target pengurangan emisi karbon, salah satunya dengan mengurangi akses kendaraan pribadi untuk mobilisasi sivitas di lingkungan kampus. Hal ini sejalan dengan komitmen UGM untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Di samping dua unit bus yang diserahkan oleh Kementerian Investasi, sebelumnya UGM telah memiliki dua unit bus listrik yang beroperasi untuk memfasilitasi mobilisasi sivitas di lingkungan kampus melewati sejumlah halte pemberhentian, di samping fasilitas sepeda kampus yang juga telah digunakan secara masif oleh sivitas UGM. Untuk memperluas akses sivitas terhadap layanan ini, UGM berencana menambah jumlah bus listrik hingga mencapai 10 armada.
“Bulan November kami akan tambah satu lagi, semoga bermanfaat bagi siswa dan juga bagi rektorat,” ucap Bahlil usai mendengarkan paparan Rektor UGM terkait rencana pengembangan transportasi ramah lingkungan di kampus.
Bahlil menerangkan, pemerintah saat ini tengah gencar menggenjot investasi untuk pengembangan mobil listrik dan baterai listrik. Ia berharap, penggunaan kendaraan listrik yang semakin luas dapat berkontribusi menurunkan emisi sekaligus mengurangi polusi udara yang menjadi persoalan di banyak daerah.
Menurut Rektor, upaya UGM untuk bergerak menuju kampus yang lebih ramah lingkungan dengan menekan emisi karbon merupakan sebuah misi khusus yang memerlukan dukungan dari banyak pihak. Selain bermanfaat bagi sivitas UGM sendiri, komitmen UGM merawat kelestarian lingkungan juga akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Di Daerah Istimewa Yogyakarta, UGM seperti sebuah ruang konservasi dengan pepohonan yang tinggi, dan banyak fauna yang terjaga karena banyaknya tumbuhan,” ucapnya.
Ia pun mengapresiasi perhatian dan dukungan dari Kementerian Investasi, yang semakin mempercepat upaya UGM mewujudkan kampus ramah lingkungan. “Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Pak Menteri, semoga dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita kampus ini,” kata Rektor.
Penulis: Gloria
Foto: Donnie