Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.,Ed., Sp. OG (K)., Ph.D., menerima kunjungan tim visitor progam Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT), Selasa (24/10), di ruang pimpinan Rektor, Gedung Pusat UGM. Kunjungan tim visitor yang dipimpin oleh Bagyo Mulyodiharjo bersama dua orang visitor dan empat orang tim pendamping ini dalam rangka menilai kelayakan usulan pendanaan dari UGM sebesar Rp200 miliar untuk kegiatan PUATT pada tahun 2024.
Rektor UGM menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim visitor dari Kemendikbud Ristek dalam menilai proposal program pusat unggulan antar perguruan tinggi yang diajukan UGM ke Kemendibud Ristek. “Kita menyampaikan apresiasi atas diberikannya peluang pendanaan dari program unggulan antar universitas yang kita usulkan,” kata Rektor.
Menurut Rektor, program kegiatan unggulan yang dilakukan oleh UGM bersama dengan perguruan mitra melibatkan peneliti dari berbagai multi dan trans disiplin ilmu terkait dengan program pengembangan keilmuan dan tridharma perguruan tinggi. “Kita selalu menekankan bahwa apa yang kita lakukan dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi bisa menjadi penggerak dan bisa menghasilkkan sesuatu yang membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah,” paparnya.
Program pusat unggulan antar perguruan tinggi yang dilakukan oleh UGM menurut Rektor bisa menjadi bagian dalam merekatkan antar bidang keilmuwan yang dimiliki antar perguruan tinggi. “Kita ingin apa yang kita lakukan ini nantnya bisa dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” paparnya.
Kepada wartawan, Bagyo Mulyodiharjo mengatakan kedatangan mereka ke kampus UGM dalam rangka menindaklanjuti prorosal pendaaan PUAPT yang diusulkan oleh pihak UGM. “Tujuan kita datang ke sini agar ususlan proposalnya jadi lebih baik dan diterima,” kata Bagyo.
Bagyo menyebutkan salah satu program unggulan kegiatan pendanaan multi year yang dikerjakan oleh UGM ini di bidang health autonomy dan ketahanan pangan. “Untuk tema pusat unggulannya, UGM milih sendiri, yang dipilih itu bidang health autonomy dan food security,” paparnya.
Untuk mendapatkan pendanaan dari PUAPT ini menurut Bagyo saat ini diperuntukan untuk lima perguruan tinggi yang termasuk dalam kategori PTN-BH dan juga masuk dalam daftar peringkat 500 besar dunia. “Ada beberapa yang mengusulkan seperti UGM, UI, IPB, ITB dan Unair,” jelasnya.
Namun demikian untuk mendapatkan persetujuan pendanaan program pusat unggulan antar universitas ini menurut Bagyo disyaratkan UGM diharuskan bermitra dengan perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia. “Yang dinilai terkait tridharma, pegembangan keilmuan dan ikut mendampingi perguruan tinggi lain,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Donnie