Sebanyak 7.162 mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) diterjunkan ke seluruh pelosok Indonesia untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat. Ribuan mahasiswa ini terbagi dalam 261 unit yang tersebar 35 Provinsi di Indonesia.
Penerjunan mahasiswa KKN dilaksanakan simbolis dengan penyematan topi dan atribut KKN yang dilakukan oleh Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Dr. (H.C.) Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Dr. Nasrullah, Jumat (28/6), di halaman Balairung UGM.
Basuki memberikan wejangan ke mahasiswa agar selalu dekat dengan rakyat, menerapkan ilmu pengetahuan dan menjaga nama baik UGM. “Dekatlah dengan rakyat, tolong jaga nama besar dan nama baik Gadjah Mada. Ilmu pengetahuan yang anda miliki diabdikan untuk rakyat,” kata Basuki.
Bagi Basuki, para mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan sehingga dalam melaksanakan KKN bisa mendengarkan aspirasi rakyat dan mampu mengembangkan karakter kepemimpinannya dengan baik. “Di era demokrasi, pemimpin harus mampu mendengarkan aspirasi rakyat, sangat baik untuk pengembangan leadership dan KKN menjadi simbol bahwa UGM sebagai universitas kerakyatan,” tandasnya.
Menurut Basuki, mahasiswa yang berangkat KKN sekarang ini sejalan dengan program pengembangan SDM untuk Indonesia emas 2045. Pembelajaran yang didapatkan oleh mahasiswa selama mengabdi di tengah masyarakat makin memperkuat kemampuan kepemimpinan sebagai calon pemimpin untuk 20 tahun mendatang. “Tinggal 20 tahun lagi. Saya harapkan saudara nantinya anda menjadi pemimpin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki berpesan agar mahasiswa KKN selalu memegang teguh prinsip untuk tidak mudah berputus asa terus mencoba sesuatu yang baru, berani dan berjiwa seni. “Kita bisa kuat jika kita kompeten maka harus kuasai ilmunya. Kita bisa berani jika kita berintegritas, selalu jujur dan bersikap profesional. Selalu berimprovisasi dan berinovasi. Lulusan Gadjah Mada harus kuat. KKN melatih kita untuk bisa hidup bermasyarakat,” katanya
Rektor UGM, Ova Emilia, menuturkan penerjunan ribuan mahasiswa yang disebar di 35 Provinsi, ratusan Kabupaten dan Kecamatan ini menjadi bentuk inklusivitas UGM dalam membangun bangsa. Selama di Lokasi KKN, mahasiswa UGM akan melaksanakan tiga hal penting yakni memetakan persoalan pangan, memberi solusi atas akses sumber daya agar ketersediaan kecukupan pangan baik aspek produksi dan rantai pasok, serta melakukan kegiatan pelestarian lingkungan. “Melalui kegiatan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan sebagai respons akan dampak atas perubahan iklim yang kita alami sekarang ini,” ujarnya.
Rektor juga berpesan agar selama di lokasi KKN, mahasiswa tetap menjaga diri dan tetap menjaga kesehatan dan saling berkolaborasi satu lain. “Kalian harus memiliki empati, kepedulian, keuletan, etos kerja, dan rasa tanggung jawab,” pesannya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si, dalam laporannya menyampaikan jumlah mahasiswa peserta KKN-PPM UGM Periode 2 ini sebanyak 7.162 mahasiswa, terdiri atas 261 unit yang tersebar 35 Provinsi di Indonesia, 124 Kabupaten dan 229 Kecamatan. “Termasuk menjangkau daerah 3T seperti di kepulauan Mentawai dan pulau Liki di kabupaten Sarmi Papua,” katanya.
Arie menambahkan Para mahasiswa KKN akan melaksanakan program kegiatan sejak 1 Juli hingga 19 agustus mendatang yang dibimbing 261 Dosen Pembimbing Lapangan dan 23 Koordinator Wilayah.
Penulis: Gusti Grehenson
Foto: Firsto