Universitas Gadjah Mada menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan fungsi humas melalui pembekalan pengetahuan yang relevan dan aktual. Ke depan, diharapkan para praktisi humas di lingkungan UGM dapat semakin profesional dalam menjalankan tugasnya, serta mampu menghadapi tantangan komunikasi yang semakin kompleks di era digital ini.
Dalam upaya memperkuat peran humas di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kantor Humas, Pemberitaan, dan Protokol UGM menyelenggarakan workshop bertema “Integrasi Media Owned, Earned, dan Paid untuk Komunikasi Efektif” yang berlangsung pada hari Senin (26/8). Acara bertempat di Ruang Multimedia 1, Lantai 3 sayap utara Gedung Pusat UGM, diikuti oleh para staf spesialis media sosial, content creator, PR specialist, serta analis digital yang ada di lingkungan UGM.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai strategi komunikasi yang efektif melalui integrasi berbagai jenis media owned, earned, paid, dan shared media. Acara ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman di bidang komunikasi dan media, yaitu Mohamad Ryan Saputra, Farchan Noor Rachman, dan Winda Pratiwi.
Sesi pertama workshop dibawakan oleh Mohamad Ryan Saputra, yang mengupas lebih dalam mengenai konsep media owned, earned, dan paid. Ryan menjelaskan bahwa owned media adalah platform yang dimiliki dan dikontrol penuh oleh organisasi, seperti situs web, blog, dan akun media sosial resmi. Earned media, di sisi lain, adalah hasil dari liputan media atau konten yang dihasilkan oleh pihak ketiga, seperti ulasan dan sebaran informasi dari mulut ke mulut. Paid media mencakup segala bentuk promosi berbayar, seperti iklan online dan konten bersponsor.
Dalam presentasinya, Ryan juga menyisipkan kuis interaktif yang menarik, dimana para peserta diajak untuk memecahkan studi kasus nyata terkait penggunaan ketiga jenis media tersebut. “Dengan memahami lanskap media modern ini, humas dapat merencanakan strategi komunikasi yang lebih efektif dan menyeluruh,” ujarnya.
Farchan Noor Rachman melanjutkan sesi kedua dengan menyoroti pentingnya membangun narasi yang konsisten melalui integrasi media. Farchan tidak hanya membahas owned, earned, dan paid media, tetapi juga memperkenalkan konsep shared media—media yang muncul dari partisipasi komunitas, seperti kolaborasi dengan influencer atau komunitas tertentu yang memiliki kesamaan visi dengan institusi. “Shared media adalah elemen penting dalam komunikasi modern, terutama dalam era digital saat ini. Dengan berpartner dengan komunitas dan menyamakan branding, kita dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas dan konsisten di bawah payung besar Humas UGM,” jelas Farchan.
Ia menekankan pentingnya keselarasan pesan di seluruh platform agar ketika UGM menarasikan pesan tertentu, seluruh komponen di bawahnya juga menyampaikan pesan yang sama.
Di sesi ketiga diisi oleh Winda Pratiwi, yang mengangkat topik tentang bagaimana mengimplementasikan strategi integrasi media secara holistik. Menurut Winda, suksesnya integrasi media membutuhkan perencanaan yang matang dan melibatkan seluruh jenis media yang ada. “Integrasi yang holistik adalah kunci untuk membangun komunikasi yang efektif. Ini bukan hanya soal memanfaatkan berbagai media, tetapi juga memastikan bahwa semua media tersebut berjalan seiring dengan tujuan yang sama,” kata Winda.
Menurutnya, konten yang berkualitas, menarik, relevan, dan konsisten adalah elemen vital untuk membangun citra positif dan menarik audiens. Selain itu, analisis data menjadi hal yang tidak kalah pentingnya. “Data adalah dasar untuk mengukur efektivitas kampanye media dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Dengan memahami data, kita dapat menyesuaikan strategi agar lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Winda juga mengingatkan bahwa di tengah kemudahan akses informasi saat ini, kemampuan untuk memproses dan mengevaluasi informasi menjadi terbatas. Oleh karena itu, memilih informasi yang benar-benar relevan dan bernilai adalah sebuah keharusan. “Kita harus fokus pada audiens kita. Mengenali siapa audiens kita dan apa yang mereka butuhkan akan membantu kita dalam menyampaikan pesan yang sesuai,” tambahnya.
Workshop yang berlangsung selama delapan jam ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para peserta dalam memahami dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang lebih efektif. Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan sehari-hari mereka di UGM, baik dalam mengelola media sosial, merancang kampanye, maupun menganalisis data.
Penulis : Dita
Editor : Gusti Grehenson