
Angka kejadian karies gigi pada anak-anak di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama di daerah padat penduduk. Berdasarkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 93 persen anak di usia 5–6 tahun mengalami gigi berlubang. Artinya sebagian besar anak di Indonesia belum bebas dari masalah karies gigi. Sehingga diperlukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran kesehatan Gigi dan Mulut yang masih rendah di kalangan masyarakat Indonesia. Kondisi inilah yang melatarbelakangi Unit Kesehatan Mahasiswa (Ukesma) UGM menggelar program Bina Desa Sehat di Dusun Gowok, Kelurahan Caturtunggal, Sleman awal Mei Lalu.
Dari kegiatan ini mengangkat tema “Sehatkan Gigi, Cerdaskan Generasi, Edukasi Sejak Dini untuk Senyum Ceria Setiap Hari”, Edukasi dini merupakan langkah strategis untuk pencegahan penyakit dalam jangka panjang sekaligus sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan unggul. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, menciptakan lingkungan yang sehat, serta menanamkan gaya hidup sehat sebagai budaya sehari-hari.
Kegiatan dibuka dengan pemukulan gong oleh Pembina Ukesma UGM, Prof., Dr., Apt., T.N. Saifullah S. S.Si., M.Si., dan doa bersama, simbol semangat pengabdian UKESMA yang kini memasuki dekade keempat kiprahnya. Setelah sebelumnya Ukesma juga membina Desa Ciren, Bantul selama empat tahun. “Ukesma UGM memperluas jangkauan ke Gowok sebagai desa binaan baru,” kata Saifullah dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (15/5).
Dalam pelaksanaan kegiatan, drg. Vera Imelda dan drg. Gilbert selaku tenaga kesehatan dari dari Puskesmas Depok 3 memberikan edukasi interaktif tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi. Anak-anak tampak antusias mengikuti pemutaran film animasi edukatif, praktik sikat gigi bersama, serta kuis interaktif berhadiah. Selain itu, Ukesma juga membagikan paket perlengkapan sikat gigi untuk mendukung pembiasaan di rumah.
Ketua Ukesma UGM Fanni Nabilatuzahroh mengatakan kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung pembangunan kesehatan masyarakat. “Kami ingin anak-anak di desa binaan tumbuh sebagai generasi sehat yang paham pentingnya menjaga kesehatan tubuh sejak dini,” tuturnya.
Respon positif datang dari warga Dusun Gowok yang turut mendampingi anak-anak mereka selama kegiatan berlangsung. Ketua RT 15 Gowok, Sunardi (50), menuturkan aksis periksa gigi gratis ini sangat bermanfaat bagi kami masyarakat dan anak-anak karena masyarakat mendapat pengetahuan tentang cara mencegah penyebab dan dampak penyakit, terutama pada gigi berlubang. “Semoga dengan hadirnya program ini, kami dapat terus merawat kesehatan keluarga dan menambah pengalaman berharga. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan berharap sukses selalu.”
Musthofa (53), selaku Ketua RW 06 Gowok juga turut menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa makin mengedukasi anak-anak dalam menjaga kesehatan gigi sejak dini. “Cara mereka menyampaikan materi sangat cocok untuk anak-anak sehingga tidak ada satupun yang mengantuk,” ujarnya.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Ukesma UGM